Pajak Tak Konsisten, Negara Rugi Rp 2,35 Triliun  

Reporter

Editor

Selasa, 29 Mei 2012 12:58 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksaan Keuangan menilai ada beberapa kelemahan sistem pengendalian internal dalam Laporan Keuangan Pemerintahan Pusat (LKPP) tahun 2011. Menurut Ketua BPK Hadi Purnomo, masalah yang paling penting ialah inkonsistensi penggunaan tarif pajak sektor minyak dan gas sehingga negara kehilangan penerimaan sebesar Rp 2,35 triliun.

"Ada inkonsistensi dalam pajak penghasilan (Pph) dan perhitungan bagi hasil industri minyak dan gas," kata dia di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 29 Mei 2012.

Hadi juga menilai pengelolaan PPh Migas tak optimal sehingga penerimaan berikut sanksi administrasi senilai Rp 747,08 miliar tak dapat direalisasikan. BPK pun memberi rekomendasi pada pemerintah agar mengupayakan amandemen kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) serta perubahan penetapan pungutan pajak terhadap Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Migas.

"Pemerintah juga harus menetapkan aturan mengenai pembagian kewenangan antar-instansi serta menagih kewajiban tersebut," katanya.

Di luar soal Migas, BPK juga memberi catatan pada berlarutnya penerapan peraturan pemerintah mengenai Penyertaan Modal Negara (PMN) atas Bantuan Pemerintah yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS). Karena tak juga ditetapkan, metode penetapan nilai pajaknya bisa berbeda dengan nilai penyerahan awal. Karena itu, BPK memberi rekomendasi pada pemerintah agar memperbaiki kebijakan perencanaan, penganggaran, dan penetapan BPYBDS sebagai PMN.

Masalah terakhir yang disoroti BPK ialah tak teraturnya pengelolaan aset milik negara. Hadi mengatakan hal ini menunjukkan bahwa kinerja Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan belum optimal. "Pemerintah harus memacu kinerja mereka dalam pencatatan dan pengelolaan aset tetap," ujarnya.

NUR ALFIYAH | MOHAMMAD ANDI PERDANA

BPK

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

4 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

39 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

42 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

43 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

43 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

43 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

43 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK

Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

43 hari lalu

PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?

Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

44 hari lalu

Kasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor

KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap

Baca Selengkapnya

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

47 hari lalu

Menteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?

Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.

Baca Selengkapnya