TEMPO Interaktif, Jakarta:Pertamina Unit Pemasaran (UPMS) III akan menambah pasokan minyak tanah reguler dan melakukan operasi pasar di wilayah kerja Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Operasi tersebut dilakukan untuk menjamin ketersediaan stok selama Pemilu 2004. General Manajer UPMS III, Eddysyah Rifaddin, di Jakarta, Senin (15/3), mengatakan penambahan pasokan dilakukan untuk menambah volume pasokan reguler. Sedangkan operasi pasar dilakukan secara insidental terhadap wilayah-wilayah tertentu yang dianggap rawan dan membutuhkan. Pertamina telah menyiapkan 100 kiloliter per hari untuk menambah pasokan reguler, meliputi 65 kiloliter untuk Jabotabek dan 35 kiloliter untuk Jabar. Ia memastikan penambahan pasokan hanya dilakukan selama pemilu saja, dan penambahan akan dihentikan setelah pemilu selesai. "Jatah akan normal kembali setelah pemilu berakhir," kata dia. Biasanya kebutuhan harian minyak tanah UPMS III adalah 12.900 kiloliter per hari. Pertamina juga telah menyiapkan minyak tanah sebanyak 140 kiloliter untuk pelaksanaan operasi pasar. Operasi dilakukan di 28 titik yang tersebar di tiga provinsi tersebut. Titik-titik operasi akan dikoordinasikan oleh wira penjualan, Hiswana Migas, dan pemerintah daerah setempat. Pertamina akan memasok 10 hingga 20 ribu kiloliter minyak tanah ke titik yang dianggap rawan dan sangat membutuhkan. Sebelumnya, Februari lalu, operasi pasar juga telah dilakukan di 105 lokasi kelurahan/desa di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Saat itu sebanyak 525 kiloliter minyak tanah disalurkan untuk masyarakat. Sejumlah persiapan juga dilakukan Pertamina untuk menjamin ketersediaan BBM dan non-BBM bagi masyarakat selama Pemilu 2004 berlangsung. Pertamina akan menyiapkan stok BBM dan non-BBM diseluruh lokasi depo, instalasi, dan terminal transit, serta menyiagakan sarana dan fasilitas pengisian, termasuk manambah jam kerja operasi depo bila dianggap perlu. Jika penyaluran BBM pada siang hari dinilai rawan, maka penyaluran akan dilakukan pada malam hari. Upaya lain yang dilakukan, yaitu meningkatkan pemantauan distribusi BBM oleh Tim Satgas UPMS III bekerja sama dengan Hiswana Migas. Selain itu, dilakukan pula koordinasi dengan aparat keamanan setempat. Pertamina juga menerapkan tiga pola, yaitu reguler, alternatif, dan darurat. Pola reguler diterapkan pada kondisi normal. Sedangkan bila terjadi gangguan kekurangan pasokan 25-50 persen, pendistribusian BBM menggunakan pola alternatif. Pola darurat diterapkan bila kekurangan pasokan mencapai 75-100 persen. Retno Sulistyowati - Tempo News Room
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.