Sukhoi Jatuh, Pemerintah Lamban Bentuk ATC

Reporter

Editor

Senin, 14 Mei 2012 05:05 WIB

Heli Super Puma milik TNI AU mengangkat kantong jenazah korban pesawat Sukhoi Superjet 100 dari Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/5). ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah dinilai lamban membentuk lembaga khusus penyelenggara sistem pemandu lalu lintas udara (air traffic control/ATC). “Single ATC adalah amanat Undang-Undang tentang Penerbangan,” kata mantan anggota Kaukus Penerbangan Dewan Perwakilan Rakyat, Alvin Lie, Ahad 13 Mei 2012 kemarin.

Sesuai dengan ketentuan, kata dia, seharusnya single ATC sudah dibentuk per 1 Januari 2010. Namun, sampai saat ini, pemerintah belum membentuk lembaga tersebut. Dia mengingatkan pengelolaan penyelenggara sistem pemandu lalu lintas udara harus dipisahkan dari pengelola bandar udara.

Pemisahan ini dilakukan, menurut dia, karena pengaturan lalu lintas penerbangan merupakan kewenangan pemerintah dan bersifat nonprofit. Adapun pengelola bandara untuk mencari keuntungan.

Bukan hanya itu, peralatan yang digunakan pemandu lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sudah usang dan tidak memadai. Seharusnya sistem peralatan tersebut diganti enam tahun lalu. “Sejak 1985 sampai 2012 belum diganti,” kata Alvin.

Kondisi ini ditambah masih minimnya petugas ATC yang memantau pergerakan pesawat. Satu petugas, kata dia, idealnya memantau enam pesawat yang akan mendarat. “Saat ini petugas ATC memantau belasan pesawat karena kurangnya sumber daya manusia.”

Kinerja dan pengelolaan ATC menjadi sorotan setelah terjadinya kecelakaan Sukhoi Superjet 100, Kamis pekan lalu. Komunikasi antara petugas di ATC dan pilot diduga kuat menjadi kunci penyebab jatuhnya pesawat itu di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Penasihat Federasi Pilot Indonesia, Manotar Napitupulu, menduga Sukhoi menabrak tebing gunung akibat menurunkan ketinggian di luar daerah aman. "Kuncinya adalah komunikasi antara pilot dan petugas di ATC Soekarno-Hatta," katanya kemarin.

Sebelumnya, pilot Garuda Indonesia, Jeffrey Adrian, mengatakan beberapa pilot asing pernah mengungkapkan pernyataan mengejutkan. "Kata mereka, terbang di Indonesia seperti di neraka," ujarnya. Disebut neraka karena ternyata, saat melintasi Indonesia, komunikasi antara pesawat dan menara pengawas kerap terganggu. Sinyal radio dan operator telekomunikasi kerap menembus kokpit.

Juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, menyatakan Kementerian sudah mengajukan rancangan peraturan untuk memisahkan penyelenggara ATC dari pengelola bandara. Namun rancangan tersebut belum juga dibahas karena terganjal kepentingan beberapa pihak. “Mereka memikirkan kepentingan sektoral. Kami untuk kepentingan nasional,” ujarnya kemarin. Dia menolak menjelaskan pihak-pihak yang menolak pemisahan tersebut.

Kementerian, kata dia, sudah merancang bentuk ATC berupa lembaga pelayanan, dan bukan badan layanan umum. “Lembaga pelayanan tidak mencari keuntungan, sedangkan badan layanan umum lebih pada keuntungan.”

PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola ATC membantah tudingan peralatannya sudah usang. "Kalau pemerintah melihat ini sudah tidak layak, tentu tidak akan mengizinkan," kata Deputi Senior General Manager Angkasa Pura II, Mulya Abadi Mulya, kemarin.

Meskipun dipasang sejak dulu, kata dia, Jakarta memiliki tiga sistem radar. Sistem radar utama adalah Jakarta Automation Air Traffic System. Jika sistem ini terganggu, akan ditopang Jakarta Automated Support System, dan ada Emergency Jakarta Automation Air Traffic System sebagai penopang terakhir.

Mulya mengakui frekuensi penerbangan di wilayah Jakarta sangat tinggi. Setiap hari ada 1.600-1.800 penerbangan yang melintasi wilayah ini. Dari jumlah itu, sekitar 700 penerbangan hanya melintas. "Sisanya, ada 1.100 penerbangan yang mendarat dan terbang di Bandara Soekarno-Hatta.”

ALI NUR YASIN | AFRILIYAH SURYANIS | BERNADETTE CHRISTINA

Berita Populer

Neraka di Langit Indonesia: Seluler dan Sex Phone

Satu Jenazah Utuh Tragedi Sukhoi Tiba di RS Polri

ATC Membantah Terbang di Indonesia Seperti Neraka

Sukhoi Jatuh �Berkah� Warga Bogor

Evakuasi Jenazah Pilot Sukhoi Memakan Waktu 3 Jam

Badan Pesawat Sukhoi Ditemukan

Ada Tiga Mayat Dekat Bodi Pesawat Sukhoi

Tim Rusia Dilarang Terbangkan Helikopter ke Lokasi

Ada Kantong Jenazah Berisi Barang Korban Sukhoi

Kalla: Saya Selalu Siap Maju Pilpres Lagi




Berita terkait

Kecelakaan Pesawat di BSD, Saksi: Pesawat Jatuh Sebelum Hujan

6 jam lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD, Saksi: Pesawat Jatuh Sebelum Hujan

Kecelakaan pesawat di BSD terjadi sebelum hujan mengguyur kawasan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

7 jam lalu

Kecelakaan Pesawat di BSD Terjadi Saat Hujan

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Pesawat Jatuh di BSD, Pilot Terlontar Keluar

7 jam lalu

Pesawat Jatuh di BSD, Pilot Terlontar Keluar

Tiga korban pesawat jatuh di Jalan Sunburst, Cilenggang, Kota Tangerang Selatan dibawa ke RS Polri, Keramat Jati.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Cilenggang, Bawa Tiga Orang dari Tanjung Lesung

9 jam lalu

Kecelakaan Pesawat di Cilenggang, Bawa Tiga Orang dari Tanjung Lesung

Sebanyak tiga orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di dekat lapangan Sunburst, Cilenggang, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

9 jam lalu

Pesawat Jatuh di Sunburst BSD

Sebuah pesawat jatuh di Lapangan Sanburst, Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

23 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

36 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

12 Maret 2024

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

9 Maret 2024

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

7 Maret 2024

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya