Pertumbuhan Industri Jawa Barat Melambat

Reporter

Editor

Rabu, 2 Mei 2012 06:09 WIB

Sejumlah pekerja saat memproduksi celana dikawasan kompeksi kampung baru, Jakarta, Kamis (2/2). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diumumkan Rabu (1/2) menunjukkan, pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV 2011 naik sebesar 6,02% dibandingkan kuartal IV 2010. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Bandung: Laporan Badan Pusat Statistik menggambarkan kondisi pertumbuhan industri besar dan sedang di Jawa Barat melambat. Pertumbuhan produksi di Triwulan I tahun ini tercatat -1,53 persen.

”Pertumbuhan minus itu, kalau kita bilang (terjadi) pelambatan, (produksinya) turun,” kata Kepala Bidang Statistika Produksi BPS Jawa Barat Ruslan selepas rilis bulanan di kantornya, Selasa, 1 Mei 2012.

Kendati demikian, paparnya, kondisi yang terjadi Triwulan I tahun ini lebih baik dari kondisi sebelumnya. BPS mencatat pada pertumbuhan Triwulan IV 2011 tercatat lebih rendah, yakni -2,41 persen.

Rincian laporan BPS menggambarkan, pertumbuhan pada Triwulan I 2012 paling rendah terjadi pada industri barang galian bukan logam yang tercatat pertumbuhannya -71,49 persen sementara pada Triwulan IV 2011 yakni -3,69 persen. Disusul industri pakaian jadi -15,14 persen.

Sementara pada Triwulan IV 2011 tercatat 5,11 persen. Kondisi melambat juga terjadi pada Industri kertas dan barang kertas -9,2 persen sementara pada Triwulan IV 2011 tercatat -3,33 persen.

Pertumbuhan produksi positif terjadi pada industri furnitur yakni 4,02 persen setelah pada Triwulan IV 2011 tercatat pertumbuhannya 1,58 persen. Sementara laju pertumbuhan tertinggi tercatat pada industri kendaraan bermotor yang tercatat 0,27 persen setelah pada Triwulan IV 2011 tercatat melambat 11,4 persen.

Pelambatan produk industri besar dan sedang di Jawa Barat tercatat lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional. Pada catatan nasionalnya, pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Triwulan I 2012 tercatat -0,82 persen. Ruslan menduga pelambatan yang terjadi di Jawa Barat ini memberi dampak besar pada pelambatan pertumbuhan nasional mengingat konsentrasi sejumlah industri besar ada di Jawa Barat.

Ruslan menuturkan sejumlah penyebab pelambatan itu. Menurut dia, kondisi ini biasa terjadi di awal tahun ketika penyerapan anggaran pemerintah masih minim. Dia menunjuk, pertumbuhan negatif untuk Industri Barang Galian Bukan Logam yang umumnya pertumbuhannya dipicu oleh realisasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah. ”Biasanya baru kelihatan naik di Triwulan III dan IV,” katanya.

Kendati demikian, ada dugaan lain. Yakni, kata Ruslan, kemungkinan pengaruh krisis di Amerika dan Eropa yang memicu industri sengaja mengurangi produksinya. Dia beralasan, merujuk pada pertumbuhan industri barang konsumtif dari survey BPS itu yang menunjukkan itu.

Dia mencontohkan, turunnya produksi sejumlah industri yang memproduksi barang konsumtif. Ruslan mencontohkan, Industri Pakaian Jadi mengalami pelambatan. Menurut dia, dugaan itu diperkuat oleh tidak terlalu tingginya pertumbuhan positif sejumlah barang konsumtif lainnya, di antaranya industri funitur dan kendaraan bermotor.

”Akibat krisis luar negeri di Amerika dan Eropa menyebabkan permintaan kurang, sehingga pabrik pun memproduksi hanya untuk kebutuhan dalam negeri orientasinya,” kata Ruslan.

Sementara itu, Kepala BPS Jawa Barat Lukman Ismail menduga penyebab pelambatan pada industri manufaktur di Jawa Barat itu akibat produsen masih menyimpan stok barang produksinya sehingga memilih mengurangi produksi. ”Sisa (produksi) tahun lalu masih ada sehingga mengurangi produksinya di triwulan pertama,” katanya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

1 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

3 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

4 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

4 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

5 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

5 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

5 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

5 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

6 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

6 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya