Bank Niaga Cetak Rekor Laba Rp 467 Miliar

Reporter

Editor

Kamis, 26 Februari 2004 15:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Niaga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 467 miliar pada tahun 2003. "Ini berarti terjadi peningkatan sebesar Rp 326 miliar atau 231 persen jika dibandingkan laba bersih tahun lalu yang mencapai Rp 141 miliar," kata Presiden Direktur Bank Niaga, Peter B. Stock, kepada wartawan di Graha Niaga, Jakarta, Kamis (26/2) siang. Adapun laba Bank Niaga sebelum pajak, kata Peter, mencapai Rp 446,48 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 217 persen atau Rp 305 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2002 yang hanya mencapai Rp 140 miliar. ?Baik untuk laba bersih maupun laba kotor ini menjadi laba terbesar yang pernah diraih sepanjang sejarah Bank Niaga,? katanya. Kenaikan laba ini disebabkan oleh adanya kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 458 miliar atau sebesar 95 persen dari Rp 478 miliar pada tahun 2002 menjadi Rp 937 miliar pada tahun 2003. "Yang lebih membanggakan pendapatan bunga ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga kredit," katanya. Menurut Peter, kontribusi pendapatan bunga kredit adalah sebesar 67 persen dari total pendpatan bunga. Ini jauh lebih besar dibanding tahun 2002 yang lalu dimana kontribusi pendapatan bunga kredit terhadap pendapatan bunga hanya mencapai 44 persen. Bukti nyata dari peningkatan kontribusi pendapatan bunga kredit bisa dilihat dari kenaikan penyaluran kredit yang mencapai 22 persen atau naik sebesar Rp 2,5 triliun. Jumlah ini didapat dari penyaluran kredit tahun 2003 yang mencapai Rp 14 trilun dikurangi penyaluran kredit tahun 2002 yang lalu yang hanya mencapai Rp 11 triliun. Peningkatan penyaluran kredit ini, kata Peter, menyebabkan peningkatan rasio loan to deposit ratio atau LDR secara pesat sebesar 72 persen tahun 2003. In berarti terjadi peningkatan sebesar 13 persen dari rasio LDR tahun 2002 yang lalu yang hanya mencapai 59 persen. "Ini membuktikan Bank Niaga telah memainkan fungsi intermediasi perbankan dengan baik," katanya.Prestasi lainnya, kata Peter, adalah turunnya porsi obligasi pemerintah yang dimiliki Bank Niaga terhadap total asset. Tahun 2003, porsi obligasi pemerintah terhadap total asset mencapai 19 persen atau senilai Rp 4,6 triliun. Ini berarti turun sebesar 5 persen dari tahun 2002 yang lalu yang mencapai 24 persen atau sebesar Rp 5,5 triliun. Dari sis penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), tahun 2003, Bank Niaga berhasil menghimpun dana sebesar Rp 19 triliun. Ini berarti terdapat kenaikan sebesar Rp 1,4 triliun atau sebesar 7,9 persen dari posiss tahun 2002 yang lalu yang mencapai Rp 17 triliun. Amal Ihsan - Tempo News Room

Berita terkait

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

4 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

4 hari lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

5 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

6 hari lalu

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menetapkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2024, jatuh tempo pada 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

8 hari lalu

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

Pemerintah akan menaikkan PPN 12 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto singgung kenaikan pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

10 hari lalu

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

Berikut ini deretan negara dengan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi hingga 50 persen, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

12 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

13 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

14 hari lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya