Kasus Sapi Gila, Importir Tunggu Pemerintah  

Reporter

Editor

Kamis, 26 April 2012 11:43 WIB

Sapi Panda lahir di Colorado, Amerika Serikat. (telegraph)

TEMPO.CO, Jakarta -Importir daging sapi menunggu keputusan pemerintah atas kemungkinan penghentian atau pembatasan impor karena merebaknya wabah penyakit sapi gila di Amerika Serikat. "Yang berwenang Kementerian Pertanian dan Dirjen Peternakan. Jadi kami menunggu seberapa berat mereka mengambil keputusan," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia, Thomas Sembiring, di Jakarta, Kamis, 26 April 2012.

Thomas menuturkan tahun ini pemerintah membatasi impor daging menjadi 20 ribu ton per semester. Sebanyak 20 persen di antaranya berasal dari Amerika Serikat. Sisanya, dari New Zealand 40 persen dan Australia 40 persen.

Khusus daging asal Amerika, menurut Thomas, biasanya para importir membeli dua jenis yakni jeroan dan daging premium. Daging-daging tersebut paling banyak dipasarkan di tiga provinisi. "Sekitar 70-80 persen habis di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten," ujarnya. Tiga wilayah ini paling banyak mendapatkan daging impor karena tak memiliki sapi lokal. Jakarta, misalnya, 100 persen kebutuhan daging dipasok dari impor. Padahal tingkat konsumsi di daerah ini tinggi. Sisanya didistribusikan ke Batam dan hotel berbintang di daerah lain.

Sebelumnya Kementerian Pertanian menyatakan akan berkoordinasi terkait dengan wabah sapi gila tersebut. "Direktur Jenderal Peternakan akan membahas masalah itu secepatnya," kata Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, kemarin.

Rusman mengatakan pemerintah juga akan mengundang otoritas pertanian Amerika Serikat untuk menjelaskan masalah ini. Kementerian Pertanian tengah mempelajari seberapa serius wabah ini menyerang peternakan sapi di Amerika. Jika masalah telah jelas, baru pemerintah mengeluarkan kebijakan penanganan.

Penyakit sapi gila menyerang peternakan sapi perah di California, Amerika Serikat, awal pekan ini. Hewan berpenyakit itu di antaranya ditemukan di peternakan milik Baker Commodities di kawasan Hanford. Kasus ini merupakan temuan pertama dalam enam tahun terakhir.

NUR ALFIYAH

Berita terkait

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

3 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

4 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

5 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

5 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

9 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

26 hari lalu

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

29 hari lalu

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

30 hari lalu

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

30 hari lalu

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.

Baca Selengkapnya