Rupiah Terus Coba Tembus Level 9.200  

Reporter

Editor

Rabu, 25 April 2012 18:22 WIB

Seorang pria berjalan di belakang layar di Istana Kensington yang dibuka kembali setelah renovasi yang menghabiskan 12 juta pounds (sekitar 146 miliar rupiah) di London, Inggris, Selasa (20/3). REUTERS/Andrew Winning

TEMPO.CO, Jakarta - Standard & Poor’s yang menunda masuknya Indonesia ke level investment grade (layak investasi) serta antisipasi pertemuan Dewan Gubernur The Fed membuat para pelaku pasar lebih merasa nyaman memegang dolar Amerika Serikat (AS).

Head of Treasury Bank BNI Tbk, Nurul Eti Nurbaeti, menjelaskan rupiah yang ditransaksikan hingga di atas level psikologis 9.200 tidak terlepas dari tertundanya Indonesia masuk level layak investasi dari versi Standard & Poor’s. “Gagalnya Indonesia masuk layak investasi versi S&P membuat sebagian investor merasa bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk berinvestasi dalam mata uang rupiah,” ucapnya.

Hal ini terlihat dari investor asing yang cenderung keluar dari bursa saham serta turunnya minat mereka terhadap obligasi pemerintah, sehingga harganya cenderung turun dan imbal hasilnya naik.

Di pasar uang hari ini rupiah ditutup stagnan sama dengan penutupan kemarin di 9.199 per dolar AS. Kuatnya tekanan, baik dari faktor eksternal maupun domestik, membuat rupiah sempat melemah hingga ke 9.209 per dolar AS dalam transaksi hari ini.

Bank Indonesia (BI) yang mengendurkan penjagaanya di pasar membuat pergerakan rupiah sesuai dengan permintaan pasar. Belum adanya aliran dana yang masuk ke pasar finansial domestik serta meningkatnya permintaan dolar menjelang akhir bulan membuat rupiah terus mencoba menembus level 9.200 per dolar AS.

Antisipasi terhadap hasil keputusan The Fed nanti malam membuat pasar bersikap wait and see. Suku bunga The Fed bisa dipastikan masih akan dipertahankan di level terendahnya 0,25 persen. Namun, dia melanjutkan, pasar menunggu pandangan ekonomi terkait dengan memburuknya data ekonomi AS belakangan ini. “Investor menunggu adanya sinyal stimulus (QE) lanjutan,” ujar dia.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

5 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

5 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

6 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya