TEMPO Interaktif, Jakarta:Indeks harga saham gabungan (IHSG) sesi penutupan Rabu (27/2) naik 5,814 poin di level 454,502 pada penutupan Rabu (27/2). Indeks saham paling kuat LQ 45 naik 1,647 poin di level 97, 995 sementara indeks syariah naik 1,124 poin di level 71,478. Menurut David Ferdinandus, analis Niaga Securitas, hal ini menunjukkan bahwa ditariknya dana Calpers dari pasar Asia Tenggara tidak berpengaruh terlalu banyak. Meredanya efek penarikan Calpers membuat para pelaku pasar kembali melakukan pembelian pada saham–saham unggulan. Yang menarik pada perdagangan kali ini, ujar dia, pasar ditutup tidak pada waktunya. Artinya lima menit sebelum jam menunjukkan pukul 16.00 WIB, perdagangan berhenti. Pasalnya, terjadi kerusakan teknis di bursa. Jika ditutup seperti jadwal biasa, “Bisa jadi indeks ditutup lebih kuat dari sekarang, mungkin tidak hanya 5 poin akan tetapi bisa 8 poin.” Perdagangan di lantai bursa pada penutupan kali ini cukup marak dengan aksi beli, terjadi 12.263 kali transaksi di lantai bursa. Sebanyak 66.342 lot saham berpindah tangan senilai dengan Rp 366,8 miliar. Sebanyak 76 saham naik, 55 saham turun , dan 257 saham bertahan pada posisi stagnan. Hampir semua saham unggulan mengalami kenaikan harga, seperti Gudang Garam (GGRM) naik Rp 150 menjadi Rp 10.950, Indosat (ISAT) naik Rp 150 menjadi Rp 10.000, Telkom (TLKM) naik Rp 125 menjadi Rp 3.625, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 125 menjadi Rp 4.400, dan Bank BCA (BBCA) naik Rp 100 menjadi Rp 1.925. Sebaliknya Unilever (UNVR) turun Rp 100 menjadi Rp 22.500. (Andi Dewanto-Tempo News Room)
Berita terkait
Pencapaian Lagu Seven Jungkook BTS
5 menit lalu
Pencapaian Lagu Seven Jungkook BTS
Lagu Seven dari Jungkook BTS menduduki peringkat teratas dalam daftar The Hottest Hits Outside the US yang dirilis oleh Billboard, pekan ini
Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi
19 menit lalu
Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi
Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.