Indonesia Ragukan Kualitas Gandum Australia  

Reporter

Editor

Senin, 2 April 2012 11:21 WIB

Pekerja menurunkan tepung gandum di pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, (21/11). Tiga perusahaan terigu menuduh Australia, Sri Langka, dan Turki mengekspor tepung gandum dengan harga lebih murah dibanding harga dalam negerinya (dumping). Tempo/Amston P

TEMPO.CO, Canberra - Konsumen Indonesia meningkatkan perhatian pada kualitas gandum asal Australia. Sebab, produk Australia dinilai tidak sama dengan standar yang dijanjikan pada kontrak asli.

Presiden Federasi Pertanian Nasional Australia Jock Laurie mengatakan importir Indonesia mengangkat isu ini sejak bulan lalu. Laurie mendengar kabar tersebut saat kunjungan untuk pembicaraan mengenai pasar di Indonesia.

Saat itu, Laurie datang bersama Menteri Perdagangan Australia Craig Emerson dan Menteri Pertanian Federal Joe Ludwig. Forum tersebut juga dihadiri oleh pejabat pemerintahan dan industri. "Jika isu ini diangkat pada forum pertemuan antara Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian, maka ini sesuatu yang cukup signifikan," kata Laurie seperti dikutip Farmonline pada Senin, 2 April 2012.

"Apa yang mereka beli bukan yang mereka dapatkan dan harus ada yang dilakukan atas hal ini," kata dia.

Berdasarkan data Wheat Exports Australia (WEA), Indonesia adalah pasar ekspor yang besar bagi Australia dalam tujuh tahun terakhir. Rata-rata besaran ekspornya mencapai 2,5 juta ton per tahun.

Laporan petani pada WEA untuk periode 2010-2011 menyebutkan Australia mengekspor 18,5 juta ton. Sembilan belas eksportir terakreditasi mengapalkan gandum ke 36 negara.

Indonesia termasuk 10 besar pasar tujuan ekspor gandum Australia. Jumlah gandum yang dikirim ke Indonesia mencapai 3,5 juta ton, hampir sepertiga dari jumlah yang dikirim ke 10 pasar terbesar itu.

Pada periode 2012-2013, ekspor gandum Australia diperkirakan tetap stabil. Besaran ekspor diprediksi mencapai 21 juta ton dari target hasil panen 26 juta ton.

Laurie mendesak para eksportir lebih mengontrol kualitas produknya. Dia menyebut, Indonesia hanya mengangkat isu kualitas ekspor gandum Australia. Tidak ada keluhan tentang jenis produk biji-bijian lainnya.

Namun, industri Australia sekarang punya rantangan untuk menghadapi isu tersebut. Pelaku industri juga harus menjaga kualitas ekspor dengan pengelolaan yang lebih teliti dan efektif untuk semua tujuan pasar.

FARMONLINE | EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

1 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

5 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

8 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

12 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

15 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

17 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

17 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

28 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

40 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya