Menteri Agus: Kenaikan BBM Itu Harga Mati

Reporter

Editor

Senin, 26 Maret 2012 12:41 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam rapat kerja membahas subsidi energi bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Senin, 26 Maret 2012, menegaskan hanya menyetujui pembahasan satu dari dua opsi postur anggaran. Yakni opsi pertama yang diusung partai koalisi dengan catatan ada kenaikan BBM bersubsidi menjadi Rp 6.000 per liter. "Kita bahas opsi yang hidup saja," ujarnya.

Penolakan pada opsi kedua yang diusung tiga partai oposisi dianggap Agus sebagai harga mati. "Jika pakai opsi dua, akan terjadi defisit belanja di atas 3 persen," ujarnya. Kalau defisit itu melebihi angka 3 persen berarti pemerintah akan melanggar Undang-Undang Keuangan Negara.

Sejumlah anggota Badan Anggaran melakukan interupsi atas pernyataan tersebut. Akhirnya, Ketua Badan Anggaran Melchias Marcus Mekeng memediasi perdebatan itu dengan putuskan pemerintah tetap membahas dua opsi subsidi energi.

Mekeng juga meminta pemerintah memperbaiki tabel opsi dalam presentasi pemerintah yang ditampilkan di layar lebar. "Tolong dihapus keterangan 'BBM naik Rp 1.500 per liter, sebab Banggar tidak bahas kenaikan BBM," ujarnya.

Akhirnya pemerintah mengganti keterangan 'BBM naik Rp 1.500 per liter' menjadi 'Opsi I'. Dan keterangan 'BBM tetap' menjadi 'Opsi II'.

Tadi malam, Badan Anggaran menyampaikan dua opsi untuk dinegosiasikan dengan pemerintah. Opsi pertama, yang didukung partai koalisi, menyebutkan subsidi energi di RAPBN-P 2012 hanya butuh Rp 225 triliun. Dengan rincian Rp 137 triliun untuk subsidi BBM, Rp 65 triliun untuk subsidi listrik, dan Rp 23 triliun untuk cadangan risiko energi.

Opsi pertama disodorkan dengan catatan Pasal 7 ayat 6 UU APBN 2012 dicabut. Artinya, pemerintah bisa menaikkan harga eceran BBM bersubsidi. Kompensasinya terdapat Rp 30,6 triliun yang akan diserahkan pada masyarakat berpenghasilan amat rendah yang disalurkan dalam berbagai bentuk.

Opsi kedua diusung tiga partai oposisi, yaitu PDIP, Gerindra, dan Hanura. Nilai subsidi energi dipatok pada angka Rp 266 triliun. Rinciannya, Rp 178 triliun untuk subsidi BBM, Rp 65 triliun untuk subsidi listrik, dan Rp 23 triliun untuk cadangan risiko energi. Catatannya, Pasal 7 ayat 6 UU APBN 2012 tidak dicabut. Pemerintah tak bisa menaikkan harga BBM bersubsidi.

M. ANDI PERDANA



Berita Terkait
Dua Wajah Kenaikan Harga BBM
Antisipasi Demonstrasi, Jasa Marga SMS Pelanggan
Polisi: TNI Jaga Istana, DPR, dan Monas
Cara Polisi Agar Tragedi Mei 98 Tak Terulang
Polisi Jamin Tragedi Mei 1998 Tak Terulang Besok
Menteri Keuangan Minta DPR Tak Hambat Kenaikan BBM
Harga Tak Naik, Konsumsi BBM Bisa Membengkak
Demokrat Ancam Depak PKS dari Koalisi
Demokrat Minta Kenaikan BBM Tak Dipolitisir

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

50 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya