TEMPO.CO, Jakarta - Haryo Aswicahyono, peneliti Center for Strategic and International Studies Fondation (CSIS) mengatakan penolakan atas rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak karena adanya ketidakpercayaan masyarakat pada pemerintah.
"Mereka ragu pada kemampuan pemerintah menangani dampak negatif kenaikan harga BBM," kata Haryo di Kantor The Jakarta Post, Palmerah, Jakarta Barat, Senin 19 Maret 2012.
Adapun, pemerintah berencana menaikkan harga BBM besubsidi per 1 April 2012 mendatang. Keputusan menaikkan harga ini dipengaruhi kenaikan harga minyak mentah dunia. Dengan menaikkan harga, pemerintah berharap anggaran negara tidak membengkak karena harus menanggung subsidi.
Subsidi BBM selama ini memang lebih banyak dinikmati kelompok ekonomi mampu. Haryo sependapat subsidi lebih baik dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan bantuan sosial lainnya. "Tidak adanya komunikasi aktif dan transparan dari pemerintah membuat masyarakat menolak kebijakan ini," ujarnya.
Menurut Haryo, pemerintah perlu mengkomunikasikan kebijakan itu dengan tepat. "Pemerintah mengkomunikasikan bahwa pengurangan subsidi itu akan diimplementasikan pada hal-hal yang bermanfaat," katanya.
NUR ALFIYAH
Berita Terkait:
Kalla: Kenaikan BBM Itu Wajar
Jusuf Kalla Dukung SBY Menaikkan Harga BBM
Geopolitik Faktor Utama Kenaikan Harga Minyak
Pengusaha Siap Naikkan Harga Barang
MTI: Kenaikan BBM Harusnya Bertahap
Antrean SPBU Panjang, Pertamina Curiga Penimbunan
Hatta: Kenaikan BBM Tidak Merugikan Masyarakat
Antisipasi BBM, Hotel Tak Lantas Naikkan Tarif
Bappenas: Inflasi Akibat BBM Capai 7 Persen
Berita terkait
Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup
47 hari lalu
Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.
Baca SelengkapnyaKuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari
11 Januari 2024
Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.
Baca SelengkapnyaBEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia
10 Desember 2023
BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.
Baca Selengkapnya50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati
7 September 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan
17 Januari 2023
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras
30 Desember 2022
Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi
2 Desember 2022
Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.
Baca SelengkapnyaMulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta
1 Desember 2022
Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.
Baca SelengkapnyaSurvei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen
29 November 2022
Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.
Baca Selengkapnya