Kebuntuan Politik dan Lemahnya Hukum Hambat Reformasi Dunia Perbankan Indonesia
Reporter
Editor
Kamis, 24 Juli 2003 15:30 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Moody Investor Service (MIS), sebuah lembaga rating globa, Senin (25/2) memperingatkan bahwa kebuntuan politik dan kurangnya kepastian hukum merupakan hambatan bagi upaya pemerintah untuk melakukan reformasi dan restrukturisasi dunia perbankan Indonesia. Mencuatnya konflik politk dan sosial, berujung kepada kebuntuan kebijakan sehingga memperlambat kemajuan usaha reformasi dan restrukturisasi. Kurangnya kepastian hukum juga menghambat kegiatan operasi bank dan berakibat pada kurangnya perhatian pada perlindungan kreditor. Moody mengatakan bahwa kebuntuan politik juga telah mempengaruhi secara negatif sentimen investor, berujung pada lemahnya rupiah yang lantas mengancam tingkat kesuksesan sejumlah kebijakan restrukturisasi hutang yang telah selesai dilakukan, dengan implikasi negatif terhadap kualitas aset bank. "Kemungkinan, salah satu katalis yang paling penting untuk perubahan dalam sistem perbankan Indonesia ialah peningkatan kepemilikan asing terhadap bank-bank di Indonesia. penjualan saham mayoritas Bank Central Asia yang akan segera dilakukan akan berfungsi sebagai tes atas kemungkinan (feasibiliti) perkembangan kepemilikan asing," kata lembaga ini. MIS dalam laporan tahunannya juga menyebutkan rating perbankan di Indonesia "tertahan” akibat lingkungan operasi bank yang tidak kondusif, rendahnya modal ekonomi dan perubahan pendapatan yang cenderung mendadak (tidak stabil). Kendati begitu, Lembaga yang berbasis di New York ini mengatakan bahwa secara umum ratingnya cenderung stabil. Karena itu pemerintah perlu melakukan rekapitalisasi, restrukturisasi yang intensif, dan memperbarui program-programnya serta pengetatan peraturan. Indonesia sedang melakukan proses penjualan mayoritas sahamnya di bank retail terbesar di negara itu, Bank Central Asia. Standard Chartered Bank yang berbasis di Inggris merupakan salah satu penawar yang unggul (bidder) namun penjualan saham itu telah menimbulkan oposisi dari para politisi dan pegawai bank bersangkutan. "Untuk jangka panjang, jika stabilitas politik dan sosial membaik, pasar dunia perbankan di Indonesia menawarkan potensi keuntungan yang menarik, yang dapat membantu bank menarik dana segar dan pembangunan kembali keuangan mereka akan relatif berjalan mudah," kata Patrick Winsbury, penulis laporan tersebut. Moody mengatakan penampilan rating deposit bank Indonesia secara umum stabil di batas atas harga resmi Caar (sovereign ceiling) karena jaminan pemerintah yang diharapkan akan tetap berjalan hinggal bulan Juli 2003.(AFP/Budi Riza-Tempo News Room)
Berita terkait
Puji Fans Pakai Bahasa Indonesia di Konser NCT Dream, Mark: Kalian Gacor!
8 menit lalu
Puji Fans Pakai Bahasa Indonesia di Konser NCT Dream, Mark: Kalian Gacor!
Member NCT Dream berulang kali memuji semangat Dreamies menggunakan bahasa Indonesia di konser The Dream Show 3: DREAM( )SCAPE.