TEMPO Interaktif, Jakarta:Tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI) tahun ini diprediksi akan meningkat. Menurut perkiraan Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), suku bunga SBI akan berada pada kisaran 16-19 persen. Tingkat inflasi diprediksi akan mencapai 11,8 persen. Akan sangat sulit mematok tingkat bunga SBI di bawah 13 persen, kata pengamat ekonomi dari INDEF Afiliani di Jakarta, Selasa (7/1). Suku bunga SBI jangka waktu satu bulan, pada akhir tahun lalu sebesar 12,93 persen. Sementara, suku bunga SBI jangka waktu tiga bulan per 6 November lalu sebesar 13,12 persen. Akibat tingginya suku bunga, menurutnya, permintaan terhadap kredit perbankan tidak akan mengalami peningkatan yang berarti. Diperkirakan rata-rata loan to deposit ratio (LDR) bank pada akhir 2003 hanya akan mencapai 44 persen. Bagi bank rekapitalisasi dan skala menengah, Afiliani mengingatkan, tingginya bunga akan mengakibatkan persoalan negative spread. Untuk mengatasi persoalan ini, dia menganjurkan agar bank-bank ini menekan kenaikan suku bunga. Jadi bukan dengan ekspansi kredit untuk menaikkan LDR. Karena kalau macet, NPL (non performing loan)-nya jadi tinggi, katanya. Padahal, bulan Juni nanti, pemerintah menetapkan kredit macet perbankan maksimal 5 persen. Selain itu, tambah Afiliani, yang perlu diwaspadai adalah ekspansi pengucuran kredit konsumsi oleh perbankan. Pasalnya, meningkatnya konsumsi akan semakin mendorong naiknya tingkat inflasi. Sapto Pradityo --- TNR
Berita terkait
Mauricio Pochettino Mundur dari Posisi Pelatih Chelsea yang Finis Keenam di Liga Inggris
1 menit lalu
Mauricio Pochettino Mundur dari Posisi Pelatih Chelsea yang Finis Keenam di Liga Inggris
Mauricio Pochettino resmi telah mundur dari posisi pelatih Chelsea setelah melakukan pertemuan dengan para petinggi klub, Selasa, 21 Mei 2924.