Polisi Diminta Usut Kasus Koperasi Langit Biru

Reporter

Editor

Rabu, 22 Februari 2012 20:05 WIB

Ketua Bapepam-LK Nurhaida. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida telah meminta Kepolisian mengusut kasus penggelapan dana masyarakat yang dilakukan Koperasi Langit Biru (KLB) di Tangerang. "Sudah ditangani dan saya minta Bareskim (Badan Reserse Kriminal) ikut menangani ini," ucapnya di kantornya, Rabu 22 Februari 2012.

Menurut Nurhaida, sistem arisan daging bermotif multilevel marketing (MLM) yang dijalankan Koperasi Langit Biru melanggar peraturan. "Itu investasi ilegal," katanya.

Bapepam LK membentuk Tim Satuan Tugas Investigasi Dana Ilegal untuk mengusut dugaan penggelapan dana itu. Nurhaida mengatakan tim tersebut sudah bekerja dan mulai memanggil para pengurus Koperasi Langit Biru.

Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, saat dimintai konfirmasi mengaku belum menerima laporan kasus tersebut. "Laporan kasus ini belum kami terima," ujarnya.

Modus operasi yang dilakukan KLB dalam menjerat nasabahnya adalah dengan mengiming-imingkan imbalan yang besar. Koperasi ini menawarkan paket investasi dari Rp 385 ribu hingga Rp 14 juta dengan bonus hingga 259 persen per bulan. Masalah muncul ketika pembayaran profit mulai seret.

Sebenarnya warga sudah mengendus ada yang tak beres dengan tawaran bonus yang sangat besar, seperti dituturkan Rochadi, nasabah asal Cikupa, Tangerang. “Sejak awal saya sudah kaget, kok besar sekali hasilnya,” katanya.

Dalam dua bulan pertama, dari Rp 5 juta yang diinvestasikan, Rochadi mengaku sudah mendapatkan Rp 1.950.000 atau Rp 975 ribu per bulan. Lima bulan berikutnya, koperasi memberi bonus Rp 650 ribu per bulan. "Bagi saya itu sangat besar dan membantu sekali," ucap sopir perusahaan Stanley yang sudah 7 bulan menjadi nasabah.

Salah satu yang membuat Rochadi berani berinvestasi hingga Rp 5 juta adalah jaminan keamanan investasi. Hingga 3 Februari lalu, ia mengakui masih menerima bonus dari koperasi. Persoalan mulai muncul ketika ia mendapat informasi koperasi tidak bisa memberikan bonus hingga dua bulan mendatang dengan alasan dananya dibawa kabur karyawan.

Rochadi dan nasabah lain mulai resah dengan nasib uang mereka. "Kemarin sempat ada warga yang 'curhat', bingung soal uangnya di koperasi," ucapnya.

JAYADIN SUPRIADIN

Berita terkait

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

3 hari lalu

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

LPDB-KUMKM merupakan mitra terbaik bagi koperasi dan UMKM Kota Ternate

Baca Selengkapnya

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

4 hari lalu

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

27 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

39 hari lalu

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

39 hari lalu

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

8 Februari 2024

Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

Tomy menanggapi ramainya wacana BUMN dikonversi menjadi berbasis koperasi yang dilontarkan tim pemenangan Capres nomor urut 1 Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya

Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

8 Februari 2024

Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

Ketua Koalisi Masyarakat Peduli BUMN Maju Tomy Tampatty sangat menyesalkan adanya wacana BUMN dikonversi berbasis koperasi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

7 Februari 2024

Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan angkat bicara soal adanya narasi pembubaran BUMN yang belakangan ramai dibicarakan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Ide BUMN Jadi Koperasi, Pengamat: Pernyataan Saya Dipelintir, Mengonversi Bukan Membubarkan

5 Februari 2024

Ide BUMN Jadi Koperasi, Pengamat: Pernyataan Saya Dipelintir, Mengonversi Bukan Membubarkan

Pengamat koperasi Suroto angkat bicara soal tanggapan Menteri BUMN Erick Thohir terhadap pernyataannya tentang perubahan perusahaan negara dari basis perseroan menjadi koperasi.

Baca Selengkapnya