Alibaba Akan Beli Kembali Saham Yahoo!

Reporter

Editor

Kamis, 9 Februari 2012 13:06 WIB

REUTERS/Kimberly White

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Internet raksasa Cina, Alibaba Group Holding Ltd, akan menambah pinjaman US$ 3 miliar (sekitar Rp 26,7 triliun) dari enam bank untuk membeli kembali saham Yahoo! Inc. miliknya, kata seorang yang mengetahui transaksi itu, Kamis, 9 Februari 2012, seperti dikutip The Wall Street Journal. Saat ini kepemilikan Alibaba Group di Yahoo! sebesar 40 persen.

Enam bank, yakni Australia dan New Zealand Banking Group, Credit Suisse Group AG, DBS Bank Ltd, Deutsche Bank AG, HSBC Holdings PLC, dan Mizuho Financial Group, sedang dalam proses meminta persetujuan internal untuk mengucurkan kredit berjangka waktu tiga tahun, dengan imbal hasil 4 persen. Pembahasan pinjaman diharapkan rampung bulan ini.

Pemberitaan itu menyebabkan saham Alibaba Group di bursa Hong Kong, Alibaba.com Ltd., dihentikan dari perdagangan, pada hari ini. Dalam keterbukaan informasi kepada bursa, Alibaba.com mengatakan bahwa perusahaan berencana mengklarifikasi spekulasi terkait dengan transaksi yang melibatkan pemegang saham pengendali.

Alibaba Group mengoperasikan perusahaan perdagangan online yang terdaftar di bursa Hong Kong, yakni Alibaba.com, serta situs belanja online terbesar di Cina, Taobao Marketplace dan Taobao Mall.

Untuk melonggarkan kas perusahaan, Yahoo! saat ini sedang "mengobral" saham kepada Alibaba Group. Juga kepada Yahoo! Jepang, perusahaan perdagangan publik yang memiliki Japanese Internet firm Softbank Corp sebagai pemegang saham terbesar lainnya. Pemegang saham Asia menaikkan mayoritas nilai pasar Yahoo! hari ini.

Langkah ini muncul karena Yahoo! pada hari Selasa lalu mengumumkan perombakan dewan, setelah direktur non-eksekutif, Roy Bostock, dan tiga lainnya mengatakan akan mengundurkan diri dari perusahaan akhir tahun ini.

Yahoo! mengoperasikan beberapa situs yang paling ramai di bidang olahraga, berita, dan keuangan. Namun raksasa Internet ini harus berjuang dalam beberapa tahun terakhir karena iklan, yang menjadi bisnis inti, tengah menurun. Pesaing seperti Google Inc. dan Facebook Inc. membuat terobosan baru dalam iklan online yang menyebabkan pendapatan Yahoo! terkoreksi 21 persen tahun 2011 lalu.

RETNO S

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya