Paceklik, Harga Beras Merangkak Naik

Reporter

Editor

Senin, 30 Januari 2012 13:45 WIB

Seorang pekerja membersihkan beras yang akan dijual di pasar tradisonal Masomba, Palu, Sulawesi Tengah. Konsumsi beras Indonesia merupakan yang tertinggi di Dunia. ANTARA/Fiqman Sunandar/Koz/Spt/11.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan, Winarno Tohir, menyatakan saat ini harga gabah kering giling (GKG) telah mencapai harga tertinggi. Tidak heran, harga beras di pasar ikut melonjak tinggi dan masih akan terus naik.

Harga GKG saat ini sebesar Rp 5.600 per kilogram. Padahal, bulan lalu, harga masih sekitar Rp 4.500-4.700. Kemudian naik lagi menjadi Rp 5.000 per kilogram pada pertengahan Januari. "Ini harga gabah tertinggi selama hidup," kata Winarno ketika dihubungi Tempo, Senin, 30 Januari 2012.

Kenaikan harga ini disebabkan saat ini mulai memasuki musim paceklik dan tidak ada panen sehingga pasokan dan permintaan menjadi terganggu. Ia memperkirakan, hingga akhir Februari, harga masih akan naik dan baru turun memasuki Maret mendatang atau saat panen raya dimulai.

Winarno melanjutkan, produksi padi secara keseluruhan saat musim panen raya nanti bisa meningkat asalkan pemerintah mampu mengantisipasi secara cepat potensi kegagalan panen petani. Selain itu, masalah utama terkait produksi padi adalah cuaca mendung dan angin yang sedang kencang. "Kalau penanganan tepat dan cepat, panen musim panen nanti mungkin bisa mencapai 39 juta GKG," ujarnya.

Harga beras terus mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan per tanggal 27 Januari 2012, harga beras medium sebesar Rp 8.067 per kilogram. Harga tersebut mengalami kenaikan tipis dibanding pekan lalu sebesar Rp 8.041 per kilogram. Dan pada 18 Januari terpantau harga Rp 8.020 per kilogram.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan kenaikan harga pasar yang melonjak tinggi akhir-akhir ini disebabkan permainan para pedagang. Hal ini diperparah oleh kondisi sekarang ini yang sedang masuk musim paceklik. “Kalau musim paceklik memang sebenarnya pedagang yang bermain," kata Suswono.

Sebenarnya, beras di pasaran telah banyak dikuasai pedagang, yang dicurigai ikut menaikkan harga. Padahal pasokan beras diyakini masih mencukupi kebutuhan masyarakat dan bisa menahan laju harga beras. "Coba cek ke pasar tradisional, tanya suplai lancar atau tidak. Suplai lancar, tapi harga naik,” ujarnya.

Meskipun begitu, kenaikan harga beras tidak akan berlangsung lama. Harga beras dipastikan kembali turun pada Februari mendatang seiring panen raya. Panen raya akan segera terjadi di akhir bulan Februari hingga April. Selama tiga bulan tersebut, Suswono berharap Bulog dapat melakukan penyerapan secara optimal.

Agar harga beras di tingkat petani tidak jatuh terlalu jauh, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP) gabah dan beras yang baru dikeluarkan pada Februari mendatang.

Dengan adanya penyesuaian HPP gabah dan beras, diharapkan Bulog dapat mengoptimalkan penyerapan tersebut nantinya. “Mudah-mudahan bisa gunakan HPP baru. Karena saat ini harga pasar sudah sangat tinggi, jadi memang harus ada penyesuaian,” katanya.

ROSALINA

Berita terkait

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

51 detik lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

1 menit lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

4 menit lalu

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

Hakim MK kembali menegur KPU RI karena tidak membawa bukti berupa hasil noken atau formulir C Hasil Ikat Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

10 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

11 menit lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Cegah Kejadian Asusila, DKI Utus 35 Personel Gabungan Jaga RTH Tubagus Angke

21 menit lalu

Cegah Kejadian Asusila, DKI Utus 35 Personel Gabungan Jaga RTH Tubagus Angke

Langkah Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan keamanan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat untuk mencegah kejadian asusila di fasilitas publik.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

22 menit lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris, Erick Thohir Ingin Persiapan Hadapi Guinea Lebih Optimal

26 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris, Erick Thohir Ingin Persiapan Hadapi Guinea Lebih Optimal

Erick Thohir ingin persiapan Timnas Indonesia menghadapi playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea, pada 9 Mei mendatang berjalan optimal.

Baca Selengkapnya

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

27 menit lalu

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

Penambahan perjalanan bakal membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 336 perjalanan setiap harinya

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

28 menit lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya