TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah menyusun program pro-rakyat untuk menyokong pertumbuhan ekonomi tahun depan. Salah satu programnya yakni pengembangan kendaraan angkutan umum murah pedesaan.
Kementerian Perindustrian dipercaya mengembangkan kendaraan tersebut yang akan mulai dipamerkan awal tahun depan. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pemerintah sudah menyiapkan kendaraan murah bagi petani seharga Rp 60 juta per unit.
"Ini khusus bagi petani. Mesinnya 700 cc dengan kapasitas bensin 22 liter. Saya rasa untuk di pedesaan ini sudah memenuhi," kata Hidayat di sela seminar "Outlook Industri 2012" di Hotel Sultan, Kamis, 22 Desember 2011.
Mobil murah bagi petani itu akan diproduksi oleh PT Inka. Namun, ke depan, diharapkan ada dukungan swasta lokal. "Untuk kendaraan murah pro-rakyat ini tertutup bagi investasi asing. Komponennya pun harus lokal," katanya.
Dia tidak menyebutkan berapa unit yang akan diproduksi. Namun dia meyakinkan mobil murah bagi petani itu sudah bisa dipamerkan dan dipresentasikan kepada Presiden pada Januari-Februari tahun depan, dan akan segera dipasarkan.
"Pokoknya ribuan unit dulu yang akan diproduksi oleh PT Inka agar memenuhi nilai ekonomisnya," ujar dia.
Mengenai skema pembiayaan bagi petani yang ingin mendapat mobil murah itu, Hidayat juga belum menetapkannya, sebab harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Kementerian Keuangan.
"Mobil murah ini nantinya diharapkan bisa menjadi kendaraan angkut petani di pedesaan," ujarnya.
ROSALINA
Berita terkait
Akademisi: Kesejahteraan Petani di Era Mentan SYL Terus Meningkat
8 Juni 2022
Peningkatan kesejahteraan dapat terlihat dari data BPS. Data FAO juga menunjukkan produksi beras di Indonesia melimpah, kedua terbanyak di Asia.
Baca SelengkapnyaProgram Makmur Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Petani
9 September 2021
Tercatat sejumlah peningkatan antara lain produktivitas yang naik dari 34 persen menjadi 42 persen, serta bertambahnya pendapatan petani.
Baca SelengkapnyaSebut Petani Saat Ini Tak Sejahtera, KRKP Jelaskan Indikatornya
13 Desember 2018
KRKP menyatakan target swasembada beras yang dicanangkan Jokowi sejak empat tahun lalu masih belum bisa mensejahterakan petani.
Baca SelengkapnyaTanam Padi Pakai Metode Hazton, Panen Petani Sigi Meningkat Pesat
17 Maret 2018
Budidaya padi dengan Metode Hazton berhasil meningkatkan hasil panen di Sigi, Sulawesi Tengah.
Baca SelengkapnyaMentan Amran Keluhkan Pemuda Tak Ingin Jadi Petani
4 Januari 2018
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan para petani di Indonesia banyak yang berusia tua dan sulit mendapatkan generasi penerus.
Baca SelengkapnyaRembuk Petani Soroti Pemborosan Rp 45 Triliun Subsidi Pertanian
29 September 2017
Hasil Rembuk Nasional Petani mengusulkan dilakukan audit terhadap subsidi pupuk, benih, dan alat pertanian yang tiap tahunnya mencapai Rp 45 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyebab Petani Mataram Enggan Terima Bantuan Mesin Pemerintah
13 September 2017
Petani di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, enggan menerima tiga unit mesin panen padi dengan ukuran besar yang merupakan bantuan dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPekan Kontak Tani Nelayan Ditutup, Peserta Agar Pelopori Daerah
11 Mei 2017
Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di Banda Aceh berakhir dan para petani dan nelayan diharapkan menjadi pelopor di daerahnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian Siapkan Program Regenerasi Petani
14 Januari 2017
Program tersebut untuk mencari bibit-bibit petani muda yang mampu menguasai teknologi pertanian serta berkompetensi di bidang informasi pertanian.
Baca Selengkapnya1,4 Juta Petani di Jawa Tengah Punya Kartu Tani Tahun Ini
12 Januari 2017
Sekitar 1.484.221 orang petani di Jawa Tengah akan mendapatkan kartu tani, sehingga tidak lagi terkendala stok pupuk saat masa pemupukan.
Baca Selengkapnya