TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo meminta negara-negara di ASEAN memberikan perhatian besar pada ketidakpastian ekonomi akibat guncangan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. "Walaupun dunia memperkirakan ASEAN tahun ini dan tahun mendatang bisa tumbuh 4 persen," kata Agus Martowardojo saat membuka pertemuan menteri-menteri keuangan ASEAN di Jakarta, Selasa, 8 November 2011.
ASEAN adalah kawasan yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan dunia. Jumlah penduduk di kawasan ini mencapai 600 juta orang dengan produk domestik bruto US$ 1,8 triliun serta investasi langsung yang sudah mencapai US$ 76 miliar. "Dengan demografi yang menguntungkan dan tingginya investasi, kontribusi perekonomian ASEAN pada dunia akan semakin pesat."
Agus menegaskan adanya perlambatan ekonomi di dunia tidak akan terlalu berpengaruh pada fundamental ekonomi negara ASEAN. Bahkan negara ASEAN sudah memiliki cara untuk mengatasi krisis setelah adanya inisiatif Chiang Mai selain Krisis Manajemen Protokol masing masing negara. "ASEAN akan bekerja sama secara dekat dan akan saling mendukung sebelum masuk bantuan multilateral, seperti ADB, Worldb Bank, dan IMF," katanya.
Selain itu, hal yang akan dilakukan adalah memperkuat pasar modal regional melalui langkah-langkah untuk meningkatkan akses pasar dan likuiditas antarnegara ASEAN. "Kami mempromosikan ASEAN sebagai negara aset. Kami percaya upaya ini akan mempromosikan peluang investasi yang lebih besar dan meningkatkan daya tarik ASEAN," katannya.
ALWAN RIDHA RAMDANI
Berita terkait
Mobil Hemat Energi Rancangan Mahasiswa Indonesia Berkompetisi di KMHE 2023, Jawab Tantangan Krisis Energi Dunia
2 November 2023
Kontes mobil hemat energi mempertandingkan rancangan kendaraan yang berfokus pada penghematan bahan bakar.
Baca SelengkapnyaSerangan Udara Rusia Sasar Infrastruktur Energi Ukraina, Kembali ke Strategi Lama?
21 September 2023
Rusia tampaknya kembali ke strategi lamanya dalam upaya penaklukan Ukraina dengan serangan rudal besar-besaran ke fasilitas energi di Ukraina
Baca SelengkapnyaKisah Fajar Sidik Abdullah, Anak Buruh Tani Sragen Masuk Top 20 Insinyur Muda versi James Dyson Award
17 Januari 2023
Fajar Sidik Abdullah Kelana asal Sragen dinobatkan menjadi 20 insinyur dan inovator muda terbaik dunia versi James Dyson Award. Begini perjuangannya.
Baca SelengkapnyaKrisis Listrik Parah, Presiden Afrika Selatan Absen dari Forum Ekonomi Dunia
16 Januari 2023
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa tidak akan menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos. Alasannya?
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Masih Jeblok Menjelang Akhir Tahun, Tertekan Data Inflasi AS
14 Desember 2022
IHSG diperkirakan masih jeblok karena inflasi Amerika Serikat yang kemungkinan besar tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.
Baca SelengkapnyaEropa Bakal Dilanda Resesi Musim Dingin, Apa yang Harus Diantisipasi RI?
6 Desember 2022
Uni Eropa yang bakal dilanda resesi musim dingin dan bisa jadi berdampak ke Indonesia. Apa saja yang harus diantisipasi?
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global
2 Desember 2022
Dalam kondisi yang serba tak pasti, Sri Mulyani mengatakan generasi muda dapat melihatnya sebagai bekal pada masa mendatang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023
2 Desember 2022
Sri Mulyani melihat potensi memburuknya perekonomian telah bergeser dari ancaman pandemi ke krisis global.
Baca SelengkapnyaCOP27 Mesir: Apa Saja yang Gagal, yang Berhasil dan yang Baru
24 November 2022
Konferensi Perubahan Iklim PBB atau COP27 telah berakhir pada Minggu 20 November 2022. Kebanyakan ilmuwan iklim frustasi dengan hasilnya. Kenapa?
Baca SelengkapnyaTempo Economic Forum: Ancaman Resesi 2023, IMF Cermati 3 Dampak Invasi Rusia
18 November 2022
IMF melihat krisis global karena ketegangan geopolitik akan memperburuk kondisi ekonomi. Krisis pun mendorong negara maju jatuh ke jurang resesi.
Baca Selengkapnya