Dirut Indosat Berjanji Klarifikasi Divestasi Indosat ke Meneg BUMN

Reporter

Editor

Kamis, 18 Desember 2003 13:29 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat), Widya Purnama, berjanji akan meminta penjelasan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi perihal munculnya nama Indonesia Communication Limited (ICL) sebagai penandatangan perjanjian pemegang saham antara pemerintah dan Singapore Technologies Telemedia (STT). Janji itu diungkap Widya dan jajarannya saat bertemu Ketua Umum Serikat Pekerja Indosat, Sukur Mulya Maldi, bersama sekitar 1.000 orang karyawan Indosat, di Gedung Indosat, Selasa (24/12). “Mereka akan klarifikasi hari ini juga. Karena mereka juga tidak tahu masalah ini. Mereka hanya tahu sewaktu tandatangan itu, rupanya yang muncul ICL,” ujar Sukur, usai acara. Ia menyebut, masalah yang ingin diklarifikasi adalah masalah kepemilikan saham anak perusahaan STT lainnya, Singapore Telecommunication Telemedia Communication Limited (STTC) di ICL. Seperti ditulis sebelumnya, pada 15 Desember lalu, pemerintah melepas 41,94 persen sahamnya senilai US$ 630 juta, atau sekitar Rp 5,6 triliun, di Indosat kepada STT. Anak perusahaan Temasek yang berpusat di Singapura itu menawar Rp 12.950 per saham mengalahkan saingan terdekatnya Telecom Malaysia yang menawar Rp 12.650 per saham. Namun, belakangan, pada saat penandatangan kesepakatan pemegang saham (shareholders agreement) antara pemerintah dan STT, ternyata yang menandatangani bukanlah dari pihak STT, melainkan anak perusahaannya, ICL. Padahal, sejak awal proses penawaran hingga pengumuman pemenang, nama ICL tidak pernah disebut-sebut, dan juga tidak penah ikut dalam uji tuntas (due diligence). Dalam urusan ini, STT berkilah karena mereka memiliki 100 persen saham ICL, maka mereka boleh menggunakannya sebagai perusahaan kendaraan (vehicle company) untuk membeli Indosat. Kejanggalan penjualan ini, menurut Sukur, semakin tampak ketika beberapa hari lalu, direksi kembali mengakui bahwa ternyata STT tidak memiliki secara langsung saham ICL, melainkan melalui anak perusahannya yang lain yang bernama STTC. Menurut Sukur, dalam diskusi itu, para karyawan menuduh direksi dan pemerintah telah melakukan kebohongan publik. “Dalam diskusi, ada teman saya yang bilang, ‘Dalam proses pengadaan di Indosat saja, kalau pada awalnya yang ikut tender itu A, yang tandatangan B, itu bisa digugurkan,’” katanya, menggambarkan jalannya pertemuan tersebut. Sukur menambahkan, permasalahan ICL ini hanyalah salah satu celah yang dipakai karyawan untuk membatalkan penjualan Indosat. “Artinya, nanti kalau sudah dibatalkan, kita akan bicara pada pemerintah supaya jangan dijual. Kalau mau dijual, jual ke publik melalui bursa,” papar Sukur, sembari menyebut pada prinsipnya karyawan ingin pemerintah tetap menjadi pemegang saham mayoritas. Berkait dengan aksi unjuk rasa karyawan yang sudah berlangsung dua hari terakhir, dan rencana mogok nasional mulai 27 Desember, Sukur menyatakan direksi tidak keberatan dengan aksi unjuk rasa karyawan. Tapi, direksi merasa keberatan dengan rencana mogok kerja tersebut. “Kami malah meminta direksi ikut mendukung, seperti pemogokan massal mitra kerjasama operasi IV yang didukung direksi dan membuat pembelian dibatalkan,” kata dia. Seperti diketahui, awal tahun ini, Indosat sempat ingin membeli seluruh saham Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI), yang merupakan mitra kerjasama operasi IV Telkom. Namun, rencana ini ditentang karyawan dan direksi MGTI dengan melakukan aksi pemogokan. Akhirnya, Indosat mengurungkan niatnya membeli perusahaan tersebut. Meski tidak didukung direksi, Sukur dan kawan-kawan tetap bertekad melakukan mogok kerja. Ia berjanji gerbang internasional tidak akan ditutup, sebab yang ditutup hanya pelayanan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan pelanggan, seperti permintaan pelanggan baru dan keluhan. “Kami tidak ingin jadi sumber kekesalan masyarakat,” katanya. (Ucok Ritonga-Tempo News Room)

Berita terkait

Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

11 menit lalu

Jadwal Proliga 2024: Lokasi Final Four Dipindahkan ke Surabaya dan Semarang

Jadwal Proliga 2024 mengalami perubahan, tepatnya untuk lokasi babak final four. Adapun waktu pertandingan tetap tak berubah.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

11 menit lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

24 menit lalu

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

Papua Tengah menjadi wilayah dengan jumlah sengketa Pileg 2024 terbanyak di MK, dengan total 26 perkara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

26 menit lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

30 menit lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund Kalahkan PSG untuk Rebut Tiket Final Liga Champions, Mats Hummels Jadi Pemain Terbaik dan Torehkan Rekor

31 menit lalu

Borussia Dortmund Kalahkan PSG untuk Rebut Tiket Final Liga Champions, Mats Hummels Jadi Pemain Terbaik dan Torehkan Rekor

Mats Hummels menjadi pahlawan saat Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024 dengan menyingkirkan PSG.

Baca Selengkapnya

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

37 menit lalu

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

Ponsel Oppo meraih 17,99 persen dan menyabet posisi pertama sebagai merek paling diminati masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

UTBK Gelombang Pertama Selesai, Panitia Pusat: Isu Kecurangan Tidak Ada Lagi

40 menit lalu

UTBK Gelombang Pertama Selesai, Panitia Pusat: Isu Kecurangan Tidak Ada Lagi

Rina Indiastuti mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan tes di setiap Pusat UTBK perguruan tinggi negeri berjalan dengan lancar dan baik

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

44 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

45 menit lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya