Pengusaha SPBU Desak Pemerintah Bersikap Tegas  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Oktober 2011 13:33 WIB

Salah satu SPBU di Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas, Eri Purnomo Hadi, menyatakan pada dasarnya para pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) siap menanamkan investasi untuk memperbarui pom bensinnya agar dapat menyediakan bahan bakar Pertamax.

"Tapi sebelumnya kami meminta kepastian dulu dari pemerintah, kapan kebijakan akan diputuskan dan untuk berapa lama," ujar dia ketika dihubungi Tempo, Selasa 11 Oktober 2011.

Pasalnya investasi yang dikeluarkan para pengusaha untuk memperbarui pom bensinnya tersebut tidaklah kecil, berkisar antara Rp 400 juta hingga Rp 1 miliar tergantung pada keadaan lahan. Investasi tersebut pun harus dikeluarkan dari kocek mereka sendiri.

Pengusaha menginginkan investasi tersebut nantinya tidak menjadi investasi sia-sia, apalagi pemerintah juga mengeluarkan kabar soal percepatan infrastruktur bahan bakar gas. "Jadi mana yang harus kami dahulukan, investasi untuk Pertamax atau gas?" ujar Eri.

Dia mengaku kalangan pengusaha sanggup mengejar target pelaksanaan pembatasan yang rencananya efektif April 2012. Pembangunan infrastruktur akan terkejar dan siap dengan syarat kebijakan akan pembatasan dapat diputuskan secepatnya. "Setidaknya bulan ini," kata dia lagi.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Djaelani Soetomo, memaparkan saat ini untuk wilayah Jawa dan Bali sudah siap menjalankan pengaturan BBM bersubsidi.

Dari sekitar 3.059 SPBU yang berada di Jawa dan Bali, hanya 296 unit yang belum siap melaksanakan pengaturan BBM. Sedangkan program pengaturan BBM bersubsidi di luar Jawa dan Bali masih perlu waktu untuk memulainya.

Di luar Jawa, dari 1.609 SPBU, 370 di antaranya memerlukan penyelesaian seperti tambahan tangki dan lainnya. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan total kebutuhan investasi SPBU untuk program pengaturan BBM bersubsidi mencapai Rp 524 miliar untuk 666 SPBU. Perinciannya di Jawa-Bali senilai Rp 232 miliar untuk 296 SPBU dan luar Jawa Bali Rp 291 miliar untuk 370 SPBU.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

12 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

55 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya