Karyawan Indosat Mogok Massal Mulai 27 Desember

Reporter

Editor

Kamis, 18 Desember 2003 09:37 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penjualan Indosat kepada STT Singapura tapi penandatanganan transaksinya dilakukan dengan perusahaan lain berbuntut panjang. Serikat Pekerja Indosat pekan ini akan melaporkan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi, deputinya Mahmudin Yasin dan Direksi Indosat ke Polisi. Senin siang ini SP Indosat menggelar demo besar-besaran di Kantor Indosat Jl. Medan Merdeka Selatan dan disusul dengan mogok massal di seluruh Indonesia mulai 27 Desember sebagai bentuk penolakan dari SP Indosat atas transaksi divestasi 41,94% saham Indosat. Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Anggota SP Indosat Bahrunsyah, mogok nasional akan berlangsung sampai transaksi divestasi saham Indosat ini dinyatakan batal oleh Pengadilan. Rencana aksi, kata dia, telah didukung penuh oleh seluruh DPC SP Indosat di seluruh Indonesia. Ia juga menyebut adanya dukungan dari Serikat Pekerja BUMN dan swasta lainnya seperti Sekar Telkom, SP Semen Padang, SP Semen Gresik, SP Pertamina, SP Indonesia Power, SP Pembangkit Jawa Bali, SP PLN, SP Telkomsel, SP Satelindo, SP Lintasarta, dll. “Ini adalah kesedihan nasional,” ujar Bahrunsyah kepada Tempo News Room via telepon Senin (23/12) siang. “Kami memiliki beberapa bukti tertulis pelanggaran dan cacat hukum privatisasi atau proses divestasi 41,94% saham Indosat. Kementerian BUMN, Dewan Komisaris maupun Direksi Indosat terlibat dan harus bertanggung-jawab. Karena melanggar dan cacat hukum, seharusnya transaksi ini gagal demi hukum.” Di samping itu, SP Indosat juga akan melaporkan Direksi kepada polisi atas berbagai bentuk tekanan dan pemindahtugasan ke daerah terhadap aktivis SP Indosat dalam upaya pembungkaman SP Indosat selama proses transaksi ini. Diungkapkannya, negara dirugikan trilyunan rupiah akibat proses tender divestasi saham Indosat yang cacat hukum dan tidak transparan ini. Berbagai persyaratan tender yang melekat pada calon bidder dan investor strategis tidak pernah disampaikan oleh Indonesia Communication Ltd. Pemenang yang diumumkan adalah STT Singapura. Namun ICL yang menandatangani SPA (Sales and Purchase Agreement) dan SHA (Shareholders Agreement) bersama Pemerintah RI sebagai investor atau buyer atas divestasi 41,94% saham Indosat. “Bukti tertulis pelanggaran ini mengakibatkan transaksi ini batal demi hukum,” ulangnya. Disamping itu, SP Indosat membeberkan analisis yang mendukung pembuktian tentang kerugian negara lebih dari Rp 1,8 trilyun dari divestasi 41,94% saham Indosat ini. PT Indosat mengakuisisi sisa 25% saham Satelindo dari DeTe Asia sekitar Juli 2002 dengan nilai US$ 325 juta, atau total 100% kepemilikannya menjadi sebesar US$ 1,3 miliar. Waktu akhir Juni 2002 itu pelanggan Satelindo berjumlah sekitar 2,1 juta. Jika pekan lalu, Presiden Direktur Satelindo menyatakan bahwa jumlah pelanggan Satelindo mencapai 2,93 juta pelanggan menjelang akhir tahun 2002, maka saham Indosat di Satelindo seharusnya naik secara proporsional sesuai dengan pertumbuhan jumlah pelanggannya yakni sekitar US$ 1,813 miliar. “Bila diasumsikan nilai fundamental Satelindo menjadi US$ 1,5 s.d 1,75 miliar saja, seharusnya Satelindo sendiri sudah bisa menyumbang antara Rp 15.000 s.d 17.500 untuk setiap satu lembar saham Indosat,” ujar Bahrunsyah. Disamping itu, menurut Sekretaris Jendral DPP SPI Tris Budi, banyak anak perusahaan Indosat yang nilainya mencapai triliunan rupiah seperti IM3 (selular, GSM 1800), IM2 (TV Kabel & Internet, TPI (Televisi), MGTI (telekomunikasi lokal di Jawa Tengah), Lintasarta (sistem transaksi perbankan), Kambodiana (Telekominikasi Kamboja). Bahkan beberapa anak-perusahaanya pun sudah memiliki anak lagi. “Belum lagi nilai bisnis yang dilakukan Indosat sendiri yang bernilai trilyunan rupiah seperti SLI 001, Global Corporate Services. Harga jual Rp. 12.950 per saham adalah harga yang sangat tidak masuk akal,” ujar Tris Budi. Seorang pengurus SP Indosat Harlizon, penjualan Indosat juga sangat riskan dari sisi politik-keamanan. “Prasarana yang dimiliki Indosat ini sangat strategis bagi pertahanan, keamanan dan kepentingan ekonomi negara. Akan jadi apa negara ini jika sarana paling strategis ini diubek-ubek asing? Semua ini ibarat mengundang maling ke beranda yang di situ ada brankas terbuka kita,” lanjut Harlizon kepada Tempo News Room. (Budi Putra-Tempo News Room)

Berita terkait

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

8 menit lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

26 menit lalu

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.

Baca Selengkapnya

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

34 menit lalu

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

Kompetisi bola voli profesional nasional, Proliga 2024, sudah bergulir sejak Kamis, 25 April 2024. Ini daftar pelatihnya.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

42 menit lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

48 menit lalu

Gempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama

Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

55 menit lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

1 jam lalu

Olahraga Yoga Bikin Nyaman Shareefa Daanish

Olahraga Yoga membuat penyakit GERD Shareefa Daanish tidak kambuh.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

1 jam lalu

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

2 jam lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

2 jam lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya