Industri Minta Pasar Bebas dengan Eropa Dipercepat

Reporter

Editor

Selasa, 27 September 2011 16:14 WIB

MS Hidayat. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO Interaktif, Bandung - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat meminta pemerintah mempercepat proses perjanjian pasar bebas atau Free Trade Agreement dengan Eropa untuk mendongkrak pertumbuhan industri dalam negeri. ”Multiplier effect-nya akan menumbuhkan industri di sini,” katanya di Bandung, Selasa, 27 September 2011.

Dia mengatakan penetrasi produk ekspor Indonesia ke Eropa selalu kalah dengan negara lain karena bebas bea masuk. Sejumlah negara yang sudah menjalin kerja sama FTA dengan Eropa menikmati pertumbuhan ekspor luar biasa dengan cara itu.

Ade mencontohkan Bangladesh dan Kamboja menikmati bea masuk 0 persen itu, baru dengan fasilitas GSP yang diberlakukan negara Eropa pada negara belum berkembang. Dua negara itu menikmati pertumbuhan ekspor sampai ratusan persen. Barang ekspor Indonesia sendiri terkena bea masuk di negara-negara Eropa hingga 12 persen.

Saat ini nilai ekspor Indonesia ke Eropa terhitung kecil, baru berkisar US$ 1,5 miliar, masih kalah dibanding eksposur ke Amerika yang menembus US$ 5 miliar. Dengan pembukaan perdagangan pasar bebas dengan Eropa investasi dari Eropa akan meningkat dan menimbulkan efek berlipat bagi industri.

Sejumlah negara berkembang yang jadi pesaing Indonesia seperti Malaysia dan India tengah merintis perjanjian pasar bebas dengan Eropa.

Menanggapi itu, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan perundingan perdagangan bebas biasanya makan waktu lama hingga lima tahun. Negosiasi akan sulit dipercepat karena banyak persoalan yang harus dibicarakan, misalnya terkait persyaratan ketat dan spesifikasi produk yang bisa diterima di pasar Eropa.

Terkait permintaan industri untuk mendongkrak penetrasi ekspor ke Eropa, Hidayat menilai sektor tekstil dan pertanian bisa lebih agresif maju duluan ketimbang menunggu pakta perdagangan bebas. “Itu relatif cepat dibanding FTA yang baru bisa terwujud setelah keseluruhan peraturan di Eropa match dengan Indonesia,”

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

8 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Tanpa Lawan, PM Bangladesh Sheikh Hasina Dilantik Empat Kalinya Berturut-turut

8 Januari 2024

Tanpa Lawan, PM Bangladesh Sheikh Hasina Dilantik Empat Kalinya Berturut-turut

Seperti sudah diperkirakan, PM Bangladesh Sheikh Hasina meraih masa jabatan keempat berturut-turut, dan partainya menang mayoritas dalam pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Bangladesh Diboikot Oposisi, PM Sheikh Hasina Perpanjang Masa Jabatan

7 Januari 2024

Pemilu Bangladesh Diboikot Oposisi, PM Sheikh Hasina Perpanjang Masa Jabatan

PM Sheikh Hasina bersiap memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut dalam pemilihan umum penuh kekerasan dan diboikot oposisi utama.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Luhut Bicara Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, PHK Massal Industri Garmen

31 Oktober 2022

Terpopuler: Luhut Bicara Pembengkakan Biaya Kereta Cepat, PHK Massal Industri Garmen

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim masalah pembengkakan ongkos kereta cepat sudah kelar.

Baca Selengkapnya

Bisnis Baju Bekas Tak Dilarang, Mendag: Yang Tidak Boleh Itu Impor

12 Agustus 2022

Bisnis Baju Bekas Tak Dilarang, Mendag: Yang Tidak Boleh Itu Impor

Kementerian Perdagangan memusnahkan baju bekas impor senilai Rp 8,5 miliar hingga Rp 9 miliar.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Khawatir Perjanjian RI-Bangladesh Picu Banjir Impor Garmen

4 Maret 2022

Industri Tekstil Khawatir Perjanjian RI-Bangladesh Picu Banjir Impor Garmen

Pengusaha konveksi merasa terancam oleh persetujuan perjanjian dagang Indonesia-Bangladesh Preferential Agreement (PTA)

Baca Selengkapnya

Industri Garmen Korea Selatan Bangkit dari Covid karena Baju Olahraga Squid Game

22 Oktober 2021

Industri Garmen Korea Selatan Bangkit dari Covid karena Baju Olahraga Squid Game

Industri garmen Korea Selatan mulai kebanjiran pesanan berkat permintaan tinggi baju olahraga yang dipakai di serial Netflix Squid Game.

Baca Selengkapnya

Usai Bertemu Menperin, Pengusaha Tekstil Sampaikan 9 Pernyataan Sikap

14 Januari 2021

Usai Bertemu Menperin, Pengusaha Tekstil Sampaikan 9 Pernyataan Sikap

Sejumlah asosiasi pengusaha tekstil baru saja melakukan pertemuan dengan menteri perindustrian untuk membahas sejumlah persoalan di industri.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Baju Bekas: Trik Kapal Kayu dan Pelabuhan Tikus

11 Maret 2020

Penyelundupan Baju Bekas: Trik Kapal Kayu dan Pelabuhan Tikus

Bea Cukai menyebut pelabuhan-pelabuhan tikus di wilayah Sumatera diduga menjadi pintu masuk bagi pelaku penyelundupan baju-baju bekas

Baca Selengkapnya

Virus Corona, Industri Garmen Krisis Bahan Baku dari Cina

7 Februari 2020

Virus Corona, Industri Garmen Krisis Bahan Baku dari Cina

Pasokan dari Cina yang merupakan pemasok terbesar industri garmen RI, terganggu akibat merebaknya virus Corona.

Baca Selengkapnya