Presiden Siapkan Rencana Aksi Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Reporter

Editor

Senin, 26 September 2011 18:55 WIB

TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), Rachmat Witoelar mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).

Dalam peraturan tersebut dijelaskan lima faktor penyebab emisi gas rumah kaca. Antara lain kebakaran hutan yang menyumbang hinnga 0,672 gigaton CO2e, sampah sebesar 0,048 gigaton CO2e, energi dan transportasi sebesar 0,038 gigaton CO2e, agriculture sebesar 0,008 gigaton CO2e, dan industri yang menyumbang 0,001 gigaton CO2e.

"Pepres ini akan mengatur siapa, kapan, dan bagaimana setiap pihak yang terkait untuk menurunkan emisi hingga 26 persen," Rachmat saat ditemui Tempo, Senin 26 September 2011 di Jakarta. Ia juga menyatakan, pada saat ini total emisi gas rumah kaca Indonesia mencapai 2,1 gigaton carbon dioksida ekuivalen (CO2e)

Transportasi menjadi salah satu faktor terbesar penyumbang emisi gas rumah kaca yang harus dikurangi dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK). "Transportasi dan energi menempati urutan ketiga," kata dia.

Menanggapi tingginya sumbangan transportasi, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menyatakan, 60 hingga 70 persen sumbangan gas emisi GRK berasal dari kota. "Harus fokus dengan langsung menembak sumber terbesar yaitu kota," kata Djoko. Ia juga menyatakan, hal ini dapat dilakukan dengan mencapai delapan kriteria kota hijau, salah satunya dengan penyediaan ruang terbuka hijau.

Rencana Aksi Nasional GRK ini, menurut Rachmat, adalah meratifikasi Protokol Kyoto untuk berkomitmen mengurangi emisi atau pengeluaran karbon dioksida. "Setiap negara sedapat atau semampunya diharapkan menurunkan emisi," katanya.

Khusus daerah Ibu Kota, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Wibowo juga menyatakan, lalu lintas atau transportasi menjadi penyumbang besar gas emisi. "Langkah yang dapat dilakukan adalah penggunaan bahan bakar rendah karbon seperti gas, atau nol karbon seperti listrik," katanya.

Pelaksanaannya sendiri, menurut Fauzi, tidaklah mudah. "pemindahan menjadi gas dan listrik butuh biaya distribusi yang besar, selain itu persediaannya juga masih terbatas saat ini," katanya.

Kementerian Perhubungan sendiri menyatakan program pengurangan emisi sebenarnya sudah dilakukan. "Mengubah pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk beralih ke Bahan Bakar Gas (BBG)," kata Kepala Humas Kementrian Perhubungan, Bambang S Ervan. Namun ia juga menyatakan, ada kendala dalam pelaksanaannya yaitu kurangnya Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG). Di Jakarta sendiri, menurut Bambang, jumlah SPBG hanya sekitar enam tempat saja.

Kementerian Perhubungan, menurut Bambang, selalu berupaya mengurangi emisi karbon khususnya melalui Program Langit Biru. "Kita mengkonversi berbagai bahan bakar ramah lingkungan dan menerapkan tempat emisi buang atau uji emisi," katanya.

Perpres Nomor 61 Tahun 2011 ini, menurut Rachmat, dalam penerapannya akan melaksanakan RAN-GRK di bidang Pertanian, Kehutanan dan lahan Gambut, Energi dan Transportasi, Industri dan Pengelolaan limbah. Pelaksanaan dan pemantauan aksi nasional GRK ini akan dikoordinasikan Kementrian Perekonomian. "Pengurangan hingga 26 persen hingga tahun 2015 bukanlah usaha membangun citra diri, tetapi untuk menyelamatkan manusia," katanya.

FRANSISCO ROSARIANS


Berita terkait

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

3 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

6 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

9 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu Menteri Transportasi Jepang bahas sejumlah proyek infrastruktur, termasuk MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

11 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Optimistis Bandara IKN Bisa Uji Coba Juli 2024

11 hari lalu

Budi Karya Optimistis Bandara IKN Bisa Uji Coba Juli 2024

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi optimistis Bandara Ibu Kota Nusantara atau IKN bisa dilakukan uji coba Juli tahun ini.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran Ahad dan Senin Besok

21 hari lalu

Korlantas Polri Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran Ahad dan Senin Besok

Polri memprediksi puncak arus balik lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah terjadi pada Ahad dan Senin besok

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik Minggu dan Senin, Masyarakat Diimbau Pulang Lebih Awal

22 hari lalu

Puncak Arus Balik Minggu dan Senin, Masyarakat Diimbau Pulang Lebih Awal

Arus balik Lebaran 2024 diperkirakan terjadi Sabtu sampai Senin, 13-15 April 2024 dengan puncaknya pada Minggu dan Senin, hari terakhir cuti bersama.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan KM 58, Budi Karya Singgung Praktik Travel Ilegal

22 hari lalu

Kecelakaan KM 58, Budi Karya Singgung Praktik Travel Ilegal

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut adanya indikasi praktik travel ilegal dalam insiden kecelakaan maut di KM 58.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

23 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya