Akhir Tahun, Adira Finance Terbitkan Obligasi Berkelanjutan  

Reporter

Editor

Kamis, 22 September 2011 14:41 WIB

Sejumlah nasabah di Bank Syariah Mandiri, jalan MH. Thamrin Jakarta, Jum'at (24/10). Pemerintah berencana menerbitkan obligasi syariah (sukuk) ritel Februari tahun depan. Tempo/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk akan menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap pertama pada akhir tahun ini. Penerbitan obligasi itu dilakukan untuk memenuhi target kebutuhan pendanaan sebesar Rp 9,1 triliun.

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan pada tahap pertama ini perseroan akan menerbitkan obligasi sekitar Rp 1,5-2 triliun. "Penerbitan obligasi ini akan berlangsung selama dua tahun dengan total obligasi mencapai Rp 6 triliun," ujar Made usai rapat umum pemegang saham luar biasa di Jakarta, Kamis 22 September 2011, di Jakarta.

Perseroan menunjuk empat perusahaan sebagai penjamin emisi. Di antaranya Standard Chartered Securities, CIMB Niaga Securities, Indopremier Securities, dan Mandiri Sekuritas. Adira pun masih memproses obligasi berkelanjutan itu. Dia memperkirakan proses akan selesai pada akhir September 2011. Mengenai peringkat obligasi, katanya, belum secara resmi dikeluarkan. "Saat ini masih dapat peringkat indikatif. Setelah audit minggu ini peringkat akan turun," ujar Made.

Made menuturkan sebesar 40-50 persen kebutuhan pendanaan diperoleh dari obligasi. Pada semester satu tahun ini Adira Finance telah memperoleh pendanaan sebesar Rp 5 triliun. "Sebesar Rp 2,5 triliun di antaranya dihasilkan dari penerbitan obligasi Adira Finance V yang diterbitkan pada Mei lalu," katanya.

Selain obligasi berkelanjutan, menurutnya, kebutuhan pendanaan akan diperoleh dari pinjaman perbankan dan penerbitan medium term note (MTN). Mengenai pinjaman perbankan, perseroan sampai saat ini telah memasuki tahap final kesepakatan dengan satu perbankan. "Kemungkinan ada sekitar tiga bank lagi yang akan meminjamkan pendanaan ke Adira pada tahun ini," ujarnya. Sementara MTN menurutnya juga telah memasuki tahap penyelesaian.

Direktur Utama Adira Finance Stanley Setia Atmadja yakin penerbitan obligasi berkelanjutan pada akhir tahun ini dapat berjalan baik. Ini mengingat pasar masih tumbuh dengan optimisme tinggi.

Pada RUPSLB yang berlangsung hari ini, menurut Stanley, para pemegang saham menyepakati usulan perseroan yang ingin menjadikan jaminan utang kekayaan Adira Finance berupa piutang sebesar lebih dari 50 persen, tapi tidak boleh melebihi 150 persen jumlah kekayaan bersih perseroan.

Dengan kecukupan pendanaan, katanya, perseroan yakin dapat memenuhi target pembiayaan baru hingga akhir tahun mencapai Rp 30,7 triliun. "Pada 2012 nanti kami menargetkan pembiayaan baru akan tumbuh 15 persen dari total tahun ini," katanya.

Adapun total pembiayaan baru hingga Agustus ini mencapai Rp 21,2 triliun atau setara dengan 1,3 juta unit kendaraan bermotor.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

31 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya