Asap Pembakaran Batu Bata Ganggu Penerbangan di Bandara Sepinggan
Selasa, 13 September 2011 10:37 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Angkasa Pura Balikpapan, Kalimantan Timur, mengaku penerbangan pesawat dari Bandara Sepinggan terganggu asap yang ditimbulkan dari proses pembakaran batu bata. Asap yang membumbung ke udara itu menutupi jarak pandang pilot pesawat, baik saat lepas landas maupun mendarat. “Apalagi musim kemarau seperti sekarang ini,” kata Kepala Humas PT Angkasa Pura Balikpapan, Abdullah Husein, Selasa, 13 September 2011 di Balikpapan.
Abdullah mengatakan, produsen batu bata banyak ditemui di kawasan Batakan yang berada di sekitar kawasan Bandara Sepinggan. Produsen batu bata mempergunakan bahan bakar ban bekas yang menghasilkan asap pembakaran yang berwarna hitam pekat.
Aktivitas produsen batu bata, kata Abdullah, mulai menjamur sejak tahun 1990-an hingga berkembang pesat hingga saat ini. Namun, menurut Abdullah, maskapai penerbangan belum secara resmi menyampaikan keberatan sehubungan adanya asap pembakaran batu bata.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Heru Bambang, mengaku sudah menerima secara resmi keluhan adanya asap pembakaran batu bata di Batakan. Pilot-pilot pesawat, katanya, sudah meminta agar keberadaan produsen batu bata di Batakan ditertibkan. “Akan kami tertibkan, saya perintahkan pada camat setempat,” tegasnya.
Selain adanya keluhan para pilot pesawat, Heru juga mempertanyakan legalitas produsen batu bata yang tidak mengantongi izin Pemerintah Balikpapan. Dia mengatakan adanya larangan izin galian C yang menjadi bahan dasar pembuatan batu bata di Balikpapan.
Bandara Sepinggan merupakan salah satu obyek nasional yang terdapat di Kalimantan Timur. Setiap hari Bandara Sepinggan melayani sedikitnya 10 ribu penumpang pesawat berbagai tujuan, seperti Jakarta, Surabaya, Yogjakarta, Makassar, Tarakan, Denpasar, Banjarmasin, Singapura, dan Palu–Manado.
SG WIBISONO