Bappenas Jajaki Perjanjian Bilateral Pasca Keluar dari IMF

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juli 2003 09:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjajaki perjanjian utang luar negeri bilateral sebagai salah satu alternatif menutup defisit anggaran negara pasca keluar dari program Dana Moneter Internasional (IMF). Dan Jepang merupakan salah satu negara yang paling mungkin memberikan pinjaman ini. Saya yakin ini akan berhasil, karena Jepang investasi sudah besar sekali di Indonesia dan mereka punya kepentingan dengan Indonesia, kata Sekertaris Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Koensatwanto Inpasihardjo kepada wartawan usai rapat dengar pendapat dengan Komisi Perhubungan dan Telekomunikasi DPR, di gedung MPR/DPR Jakarta, Kamis (20/2). Ia mengatakan pemerintah harus mencoba langkah itu. Jika nantinya Indonesia tidak lagi meminjam dari IMF dan CGI (Consultative Group of Indonesia). Kata Koensatwanto, meski meminjam dari CGI tapi dalam pelaksanaannya bilateral. Mereka tidak berkelompok lagi, di dalam implementasinya proyek-proyeknya nya bilateral, ungkap dia. Menurut dia, pemerintah tidak perlu mengkhawatirkan bunga pinjaman yang tinggi dalam utang bilateral itu. karena, kata Koensatwanto, Indonesia bisa melakukan negoisasi. Ini bisa kita negoisasi karena dulu mereka berkumpul dalam CGI sehingga punya standar yang sama, kalau nanti sendiri-sendiri kita bisa negoisasi, jelas dia. Jepang sendiri, lanjut Koensatwanto, saat ini sudah menawarkan pinjaman dalam bentuk step loan dengan jangka waktu 40 tahun dan bunga 0,75 persen. Kata dia, negeri matahari terbit itu juga masih memberikan pinjaman dalam bentuk Official Developmen Assitant dengan jangka waktu yang lama dan bunga yang murah pula. Dia mengatakan selain Jepang ada negara lain yang juga sedang dijajaki, yaitu Korea Selatan dan Finlandia. kata sekertaris Kwik Kian Gie ini, kedua negara tersebut bukan merupakan anggota CGI sehingga tidak mensyaratkan keanggotaan kita di IMF. Kita masih penjajakan mereka menawarkan apa, tapi sepertinya harus ditindak lanjuti, ujar Koensatwanto. Tapi, dia mengungkapkan Finlandia sudah menawarkan consession loan berupa kredit eksport. Sedangkan Korea berupa pinjaman lunak. Keduanya, kata dia, dengan bunga yang sangat kecil. Korea sih menunggu ada permintaan dari kita, tapi saya masih bertahan semestinya mereka menawarkan dulu ke saya secara resmi, tutur dia. Hanya saja Koensatwanto belum mengetahui besar pinjaman ini. Koensatwanto menambahkan pemerintah memperkirakan defisit anggaran akan terjadi hingga tahun 2005. Pada tahun tersebut pemerintah akan mengalami defisit sebesar Rp 5 triliun. Selain pinjaman bilateral pemerintah bisa mengenjot dengan megurangi kebocoran pajak dan penyelundupan kayu. Jumlah lebih besar dari yang kita butuhkan kalau berhasil dikurangi, ujar dia. Tapi, kata dia, hal itu memerlukan komitmen dari seluruh anak negeri. Kalau hanya sebagian saja, seperti di dalam kabinet sekarang menteri-menterinya tidak satu pendapat jadi susah, tandas Koensatwanto. SS Kurniawan --- TNR

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

14 menit lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Google Maps Bakal Hadirkan Tampilan Baru, Edisi Awal Diujicoba untuk Pengguna Android

14 menit lalu

Google Maps Bakal Hadirkan Tampilan Baru, Edisi Awal Diujicoba untuk Pengguna Android

Google sedang mengembangkan desain antarmuka baru dari Google Maps. Masih diujicoba untuk pengguna Android.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

20 menit lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kronologi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel

22 menit lalu

Kronologi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel

Acara pembacaan doa rosario oleh sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) dibubarkan paksa sejumlah warga di Tangsel

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

23 menit lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

Tips Perawatan Lensa Kontak

28 menit lalu

Tips Perawatan Lensa Kontak

Lensa kontak menjadi salah satu pilihan alat bantu penglihatan yang kian populer di kalangan masyarakat. Ini tips perawatan lensa kontak.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

29 menit lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Batal Tampil Sederhana, Rihanna Absen di Met Gala 2024 karena Sakit

32 menit lalu

Batal Tampil Sederhana, Rihanna Absen di Met Gala 2024 karena Sakit

Rihanna mendadak absen di Met Gala 2024 karena flu. Sebelumnya dia berencana untuk tampil sangat sederhana tahun ini.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

36 menit lalu

Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

38 menit lalu

BNPT Lakukan Monitoring Standar Pengamanan di Bandara Ngurah Rai

Kehadiran BNPT merupakan tindak lanjut dari asesmen yang pernah dilakukan di Bandara Ngurah Rai

Baca Selengkapnya