Pasar Karet Asia Jadi Alternatif Tujuan Ekspor

Reporter

Editor

Selasa, 9 Agustus 2011 18:23 WIB

Buruh karet membawa getah hasil sadapan dikawasan perkebunan karet PTPN XII desa Mumbulsari, Jember, Selasa (19/7). Ratusan buruh karet yang menyadap dan mengumpulkan getah karet ini mendapatkan upah harian sebesar 17 ribu hingga 21 ribu. Masa rontok daun pohon karet membuat jumlah produksi karet diperkebunan ini mengalami penurunan. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Eksportir karet tidak khawatir jika terimbas dampak negatif krisis ekonomi Amerika Serikat. Sebab, meski ada kemunkinan pengurangan permintaan dari negeri Abang Sam, tujuan ekspor bisa dialihkan ke pasar Asia. "Antara lain ke Cina dan India," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), Suharto Honggokusumo ketika dihubungi, Selasa 9 Agustus 2011.

Perkembangan pasar karet di Asia cukup positif. "Misalnya di India yang impor karetnya diprediksi meningkat hingga 200 ribu ton. Padahal, sebelumnya hanya 180 ribu ton," kata Suharto.

Pernyataan Suharto menanggapi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Deddy Saleh yang mengatakan bahwa eksportir karet dan kopi harus mencari pasar ekspor baru. Sebab, krisi Amerika bisa berdampak pada pengurangan permintaan karet.

Suharto mengakui, pada saat krisis ekonomi, sektor otomotif akan terkena dampak terlebih dahulu. Jika produksi mobil terhambat, tentu akan berimbas pada produksi ban.

Sebagai gambaran, ekspor ban ke Amerika Serikat mencapai 28,2 persen dibandingkan keseluruhan ekspor. Hingga pertengahan tahun ini, ekspor karet sudah mencapai 1,3 juta ton. Jika dihitung secara kasar, maka ekspor karet secara keseluruhan bisa capai 2,6 juta ton tahun 2011.

Pada krisis ekonomi 2008, terlihat jelas penurunan ekspor karet asal Indonesia. Pada 2008, ekspor karet ke Amerika mencapai 622 ribu ton. Dampak negatif baru terasa setahun kemudian. Pada 2009, volume ekspor karet ke Amerika tinggal 394 ribu ton.
Tapi, pemulihan ekspor pun cepat terjadi. Pada 2010, ekspor karet sudah kembali mencapai 546,5 ribu ton.

Suharto belum melihat krisis kali ini akan berdampak hebat. "Tapi, kalaupun permintaan karet berkurang, Pasti akan cepat pulih pada tahun berikutnya," kata Suharto.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

2 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

5 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

9 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

9 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

10 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

10 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

15 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

15 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

17 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya