TEMPO Interaktif, Jakarta - Eksportir karet tidak khawatir jika terimbas dampak negatif krisis ekonomi Amerika Serikat. Sebab, meski ada kemunkinan pengurangan permintaan dari negeri Abang Sam, tujuan ekspor bisa dialihkan ke pasar Asia. "Antara lain ke Cina dan India," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), Suharto Honggokusumo ketika dihubungi, Selasa 9 Agustus 2011.
Perkembangan pasar karet di Asia cukup positif. "Misalnya di India yang impor karetnya diprediksi meningkat hingga 200 ribu ton. Padahal, sebelumnya hanya 180 ribu ton," kata Suharto.
Pernyataan Suharto menanggapi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Deddy Saleh yang mengatakan bahwa eksportir karet dan kopi harus mencari pasar ekspor baru. Sebab, krisi Amerika bisa berdampak pada pengurangan permintaan karet.
Suharto mengakui, pada saat krisis ekonomi, sektor otomotif akan terkena dampak terlebih dahulu. Jika produksi mobil terhambat, tentu akan berimbas pada produksi ban.
Sebagai gambaran, ekspor ban ke Amerika Serikat mencapai 28,2 persen dibandingkan keseluruhan ekspor. Hingga pertengahan tahun ini, ekspor karet sudah mencapai 1,3 juta ton. Jika dihitung secara kasar, maka ekspor karet secara keseluruhan bisa capai 2,6 juta ton tahun 2011.
Pada krisis ekonomi 2008, terlihat jelas penurunan ekspor karet asal Indonesia. Pada 2008, ekspor karet ke Amerika mencapai 622 ribu ton. Dampak negatif baru terasa setahun kemudian. Pada 2009, volume ekspor karet ke Amerika tinggal 394 ribu ton.
Tapi, pemulihan ekspor pun cepat terjadi. Pada 2010, ekspor karet sudah kembali mencapai 546,5 ribu ton.
Suharto belum melihat krisis kali ini akan berdampak hebat. "Tapi, kalaupun permintaan karet berkurang, Pasti akan cepat pulih pada tahun berikutnya," kata Suharto.
EKA UTAMI APRILIA
Berita terkait
Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen
2 hari lalu
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar
Baca SelengkapnyaKemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur
5 hari lalu
Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaBarang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?
9 hari lalu
Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai
Baca SelengkapnyaKian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel
9 hari lalu
Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.
Baca SelengkapnyaHarga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif
10 hari lalu
Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor
10 hari lalu
Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara
15 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaPameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar
15 hari lalu
Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah
15 hari lalu
Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.
Baca SelengkapnyaKini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin
17 hari lalu
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.
Baca Selengkapnya