Omzet Batik Capai Rp 1 Triliun  

Reporter

Editor

Selasa, 2 Agustus 2011 12:20 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Perindustrian Muhamad Suleman Hidayat memperkirakan nilai produksi industri batik nasional bakal menembus Rp 1 triliun pada tahun ini. Angka itu naik 30 persen dari tahun lalu yang sebesar Rp 732,6 miliar.

Optimisme ini, kata Hidayat, berdasarkan pertumbuhan industri batik rata-rata di atas enam persen per tahun. Tahun lalu nilai produksi batik menembus angka Rp 732,6 miliar atau naik 13 persen dibandingkan 2009 sebesar Rp 648,94 miliar.

Angka ini diyakini akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya masyarakat memakai batik. "Semua golongan masyarakat sudah mulai terbiasa memakai batik, termasuk anak muda dan remaja," kata Hidayat, Selasa, 2 Agustus 2011.

Pertumbuhan itu juga didorong oleh kebijakan pemerintah untuk menggunakan batik sebagai seragam resmi di kantor pemerintah ataupun swasta, sehingga peluang pasar makin berkembang.

Dia berharap para pembatik dapat terus menggali dan berinovasi untuk menampilkan ciri khas batik di masing-masing daerah. Selain itu para pembatik disarankan meninggalkan penggunaan warna alam yang semakin disukai konsumen dalam dan luar negeri. "Memang ada sedikit masalah di bahan baku. Sekarang gondorukem makin langka dan mahal, tapi kami akan segera mencarikan solusinya."

Selain itu pemerintah juga berusaha melestarikan produk batik dan memberi jaminan mutu, kepercayaan konsumen. Tak hanya itu, perlindungan hukum juga diberikan untuk mempertahankan identitas dengan mendaftarkan batik Indonesia dengan logo Batikmark "Batik Indonesia". Logo ini tercantum dalam perlindungan Hak Cipta Nomor 034100 pada Direktorat Jenderal HKI Kementerian Hukum dan HAM.

"Logo ini adalah pembeda batik buatan Indonesia dengan produk batik negara lain, sehingga memudahkan konsumen mancanegara mengenali batik Indonesia," ucap Hidayat. Untuk memasyarakatkan Batikmark juga telah diterbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 74 tahun 2007 tentang Penggunaan Batikmark "Batik Indonesia".

Optimisme senada juga diungkapkan Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat. Menurut dia, dalam lima tahun ini industri batik Indonesia telah tumbuh di atas 100 persen. "Porsi batik di produk industri garmen juga makin bertambah besar," ujarnya.

Saat ini lebih dari 10 persen produk garmen Indonesia adalah batik. Batik juga makin marak dan beragam seiring dengan makin banyaknya daerah yang membuat batik sendiri sesuai dengan karakter daerah masing-masing. Sekarang hampir semua kabupaten-kota memiliki batik sendiri dengan corak masing-masing.


AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

11 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

15 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

40 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

42 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

59 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya