BPH Migas Temukan Empat Penyebab BBM Bersubsidi Langka

Reporter

Editor

Selasa, 5 Juli 2011 19:44 WIB

TEMPO/ Dasril Roszandi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, Adi Soebagyo, memaparkan langkanya Bahan Bakar Minyak bersubsidi yang terjadi di beberapa daerah saat ini dikarenakan empat sebab utama. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan kendaraan bermotor hingga 22 persen , melewati perkiraan yang diperhitungkan hanya sebesar 12 persen.

Kedua, disparitas harga antara BBM subsidi dan nonsubsidi yang menyebabkan penyelewengan dengan penjualan BBM ke industri dan maraknya pedagang eceran . Ketiga infrastruktur Pertamina yang masih kurang terutama untuk kapal pengangkut BBM. Terakhir cuaca atau kondisi lapangan yang menyebabkan kapal tangki pengantar BBM subsidi terlambat mengantar pasokan ke depot yang ada.

"Hal-hal tadi akhirnya menyebabkan kelangkaan, sebenarnya lebih tepat disebut menyebabkan adanya antrian panjang di SPBU," ujar Adi, Selasa 5 Juli 2011 di Jakarta. Adi menuturkan, BBM yang disediakan telah sesuai dengan kuota dan didistribusikan sesuai rencana.

Mengenai penyelewengan yang kerap terjadi di beberapa daerah, sebenarnya dapat dihindari dengan menegakkan hukum secara penuh. Namun, dalam penegakan hukum tersebut BPH mengaku tidak akan sanggup menjalankkan sendirian terutama dalam soal pengawasan yang sebenarnya perlu ditingkatkan dalam waktu seperti ini ."Ini harus melibatkan semua instansi tidak hanya aparat hukum tapi juga Pemerintah Daerah," kata dia. Beberapa daerah memang telah bekerjasama dengan BPH Migas untuk pengawasan dalam konsumsi BBM subsidi. Daerah tersebut adalah Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan beberapa daerah di Irian Jaya.

Solusi dari keempat masalah antrian tersebut selain pengawasan adalah Pertamina disarankan memindahkan depotnya ke daerah yang lebih strategis dan mudah dijangkau serta tidak terganggu dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Mengenai disparitas harga, tergantung pada dua sisi yaitu harga keekonomian dan keputusan pemerintah. "Pemerintah mau tidak menaikkan harga untuk kurangi disparitas ? Kalau harga keekonomian minyak kan bukan kontrol kita. Sementara yang keputusan pemerintah masih bisa dikontrol. Ini bisa mengurangi disparitas," paparnya.

Adi mengatakan , pemerintah telah mengajukan kuota tambahan sebanyak 1,8 juta kiloliter untuk BBM Subsidi tahun ini sehingga total menjadi 40,4 juta kiloliter dari semula ditetapkan sebesar 38,5 juta Kiloliter. Dia meyakini dengan tambahan kuota ini, maka kelangkaan BBM subsidi dapat dihindari selama disertai dengan pengawasan agar tidak diselewengkan.

GUSTIDHA BUDIARTIE


Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

4 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

17 jam lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

2 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

5 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

7 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

9 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

10 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

11 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

11 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya