Bank Indonesia Nilai Kredit Macet Perbankan Masih Wajar  

Reporter

Editor

Kamis, 16 Juni 2011 17:43 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution (kiri), didampingi Deputi Gubernur BI S Budi Rochadi memberi keterangan pers di Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia menyakinkan peningkatan kredit bermasalah masih wajar. Bahkan, bank sentral memperketat kriteria pencatatan kredit macet."Masih saya kira kok relatively stabil ya," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia bidang pengaturan dan penelitian perbankan Muliaman Hadad pada wartawan di Kementerian Agama, Kamis 16 Juni 2011.

Sebelumnya, data Bank Indonesia di situs resminya mencatat, kredit macet perbankan mencapai nominal Rp 33,73 triliun hingga April tahun 2011. Angka ini mengalami peningkatan Rp 4,86 triliun yang sama tahun 2010 yang mencapai Rp28,87 triliun. Sementara itu, total kredit yang telah dikucurkan mencapai Rp 1,84 triliun. Atau naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,49 triliun.

Muliaman menyatakan, kenaikan kredit tersebut masih wajar. Karena Bank Indonesia memasukkan kredit yang meragukan dalam rasio kredit bermasalah (NPL). "Jadi, masih relatively konstan," katanya.

Sementara itu, NPL industri perbankan naik Rp 5,43 triliun, dari Rp 47,06 triliun per April 2010 menjadi Rp 52,49 triliun per April 2011.Menurut Muliaman, angka NPL industri perbankan sebenarnya menunjukkan tren terus menurun. "Angkanya saya lupa, kalo enggak salah di bawah 1 persen untuk net nya," katanya. Menurut Muliaman, angka NPL ini sudah sangat kecil.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

10 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya