Nama Penunggak Pajak Bisa Diumumkan di Rapat Tertutup DPR

Reporter

Editor

Selasa, 14 Juni 2011 18:46 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak dapat mengumumkan nama-nama penunggak pajak dalam rapat tertutup dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Maruarar Sirait mengatakan pengumuman itu dilakukan jika mereka tak bisa melunasi hutang pajak di akhir tahun ini. “Sampaikan saja di rapat tertutup,” katanya kepada Tempo, Selasa, 15 Juni 2011.

Baru-baru ini Ditjen Pajak mengumumkan tunggakan pajak yang belum tertagih mencapai Rp 70 triliun. Ditjen Pajak enggan mengumumkan nama penunggak. Maruarar menilai tidak penting nama tersebut disebutkan. “Yang penting bisa membayar,” katanya. Untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas hal tersebut bisa dilihat dari target penerimaan pajak.

“Di akhir tahun kita bisa lihat,” katanya. Jika perolehan di bawah target, Dewan akan menanyakan faktor gagalnya pencapaian penerimaan pajak. Kalau ternyata kegagalan tersebut terjadi lantaran banyaknya yang menunggak pajak, Maruarar menilai nama penunggak pajak harus diumumkan kepada Dewan.

Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Kemal Stamboel mendesak Direktorat Jenderal Pajak menuntaskan tunggakan piutang pajak yang mencapai Rp 70 triliun. “Itu harus diselesaikan karena menyangkut penerimaan negara,” kata Kemal kepada Tempo tadi malam.

Kemal mengatakan, tunggakan itu sebagian berupa catatan, yang di dalam buku keuangan negara ditulis sebagai piutang. Tapi sebagian lagi betul-betul berupa piutang dan harus ditagih. “Karena ada piutang yang masih dalam perselisihan di pengadilan,” katanya.

Kemal menjelaskan, Komisi Keuangan sudah meminta Menteri Keuangan dan Direktur Jenderal Pajak untuk menyampaikan klarifikasi atas tunggakan-tunggakan piutang pajak. “Mana yang baru berupa catatan dan mana yang clear harus ditagih,” katanya.

Menurut Kemal, Direktur Jenderal Pajak bahkan dapat membeberkan para penunggak ini. Kalau pemerintah bisa mengumumkan pembayar pajak terbaik, mestinya juga dapat mengumumkan pembayar pajak terburuk. “Kalau menurut aturan mainnya bisa,” tutur Kemal.

AKBAR TRI KURNIAWAN | IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

53 menit lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

1 jam lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

5 jam lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

20 jam lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

21 jam lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

21 jam lalu

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

21 jam lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

22 jam lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Usia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun

23 jam lalu

Usia Pensiun Diperpanjang di Draf Revisi UU Polri, IPW: Lewat 60 Tahun, Fisik dan Mental Sudah Menurun

Indonesia Police Watch menanggapi soal revisi UU Polri yang tengah bergulir di DPR.

Baca Selengkapnya

Tiga Materi yang Direvisi di UU Kementerian Negara

23 jam lalu

Tiga Materi yang Direvisi di UU Kementerian Negara

Baleg DPR telah menyepakati revisi UU Kementerian Negara menjadi usul inisiatif DPR.

Baca Selengkapnya