Pengusaha Sawit Sesalkan Peta Moratorium Hutan

Reporter

Editor

Senin, 13 Juni 2011 19:08 WIB

Lembaga Sertifikasi Sawit

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Transtoto Handhadhari, menyayangkan pembuatan peta indikatif yang dilampirkan pemerintah dalam Instruksi Presiden Nomor 10 tentang penundaan pemberian izin baru di hutan alam dan lahan gambut.

Menurut Transtoto, pembuatan peta tersebut tidak transparan dan spesifik. Padahal, pembuatan peta seharusnya jelas tujuan, output, proses, dan sosialisasinya. "Tiba-tiba peta sudah jadi," ujar Transtoto di Jakarta, Senin, 13 Juni 2011.

Peta itu merupakan kunci keberhasilan perlindungan hutan. Idealnya peta moratorium tersebut dibuat secara spesifik. Sedangkan, menurut Transtoto, "Peta yang dibuat dengan citra satelit adalah peta terburuk sedunia."

Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Fadhil Hasan. Ia menyatakan, peta indikatif seperti sekarang dapat memicu variasi masalah lain di lapangan. "Misalnya, wilayah perkebunan ternyata di dalam peta tidak termasuk," katanya.

Hal itu dapat berimbas kepada masalah teknis seperti pengaturan pengairan untuk kebun kelapa sawit. "Kalau berubah, harus mengubah tata air," tutur Fadhil.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan, Hadi Daryanto mengatakan, pemerintah berusaha membenahi peta. Selain memperbarui peta setiap enam bulan, pemerintah berencana membuat peta dengan skala 1:250.000. "Tetapi ada daerah yang membuat dengan skala 100 ribu," katanya.

Meski demikian, Transtoto mengatakan ia dapat memaklumi kondisi pemerintah. "Kementerian Kehutanan tidak secanggih yang kita inginkan. Kami tidak mengkritik skala. Tapi pembuatan peta harus transparan," tuturnya.

Instruksi presiden diteken Susilo Bambang Yudhoyono pada 19 Mei lalu. Dengan izin ini, pemerintah memiliki waktu untuk penyempurnaan tata kelola hutan, baik dari segi izin maupun standar, termasuk upaya pengurangan emisi akibat perusakan hutan dan pemanfaatan lahan gambut.

ATMI PERTIWI

Berita terkait

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

38 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

17 Januari 2024

Guru Besar IPB, Bambang Hero, Digugat Perusahaan Pembakar Hutan, KontraS Desak Pengadilan Tolak

KontraS meminta PN Cibinong menolak gugatan perusahaan pembakar hutan PT JJP terhadap Guru Besar IPB, Bambang Hero Saharjo.

Baca Selengkapnya

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

14 Januari 2024

Menteri Siti Nurbaya Banggakan Keberhasilan Pengendalian Perubahan Iklim

KLHK menyatakan Indonesia terus menunjukkan komitmen dalam upaya pengendalian perubahan iklim global dengan tetap menjaga kepentingan bangsa.

Baca Selengkapnya

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

13 Desember 2023

KLHK Sebut ACCC Bentuk Komitmen Asia Tenggara Atasi Perubahan Iklim

KLHK memandang ACCC sebagai bentuk komitmen tegas Asia Tenggara untuk mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

10 November 2023

Pemerintah Bakal Bangun Pabrik Gula di Papua, Amran: 1 Juta Hektare Lahan Sudah Siap

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dua alasan pembangunan pabrik gula di Papua.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

18 September 2023

Jokowi Ingatkan Perusahaan Tambang untuk Perbaiki Lahan Bekas Penambangan

Jokowi akan mengecek langsung satu per satu jika ada yang tidak memperbaiki lahan bekas pertambangannya.

Baca Selengkapnya