Industri Ban Makin Ekspansif

Reporter

Editor

Kamis, 9 Juni 2011 16:54 WIB

TEMPO Interaktif, Cikarang - Industri ban nasional menjadi salah satu industri manufaktur paling ekspansif dibandingkan lainnya. Saat ini produksi ban mencapai 50 juta unit per tahun untuk kendaraan penumpang, truk, bus, dan alat berat dan sekitar 28 juta ban sepeda motor per tahun.

"Itu sudah bisa menutupi kebutuhan domestik. Bahkan 70 persen di antaranya diekspor," kata Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat, pada saat peresmian pabrik PT Hankook Tire Indonesia, kemarin. Hankook merupakan produsen ban terbesar ketujuh di dunia.

Tahun lalu volume produksi ban nasional mencapai 35,1 juta unit dengan nilai lebih dari US$ 1 miliar. Saat ini ada 13 perusahaan ban di Indonesia.

Investasi di industri ban menarik investor karena besarnya ketersediaan bahan baku utama berupa karet alam. Produksi karet pada tahun lalu mencapai 2,92 juta ton. Selain itu, masih baiknya penjualan otomotif nasional turut menciptakan iklim investasi kondusif.

Hidayat memperkirakan, industri ini dipastikan bakal menjadi primadona di masa datang. Apalagi pemerintah pasca revisi Peraturan Pemerintah No.62 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan tentang tax holiday. Peraturan ini akan memberikan berbagai kemudahan dan insentif kepada industri.

Perusahaan asal Korea Selatan, Hankook, membangun pabrik terbesar ketiga di Cikarang, Jawa Barat. Investasi yang disiapkan sebanyak US$ 1,1 miliar dan ditargetkan memproduksi sebanyak 16 juta ban per tahun. Rencananya, pabrik ini akan dijadikan basis ekspor di Asia Tenggara pada 2018.

Menurut Vice President & CEO Hankook, Seung Hwa Suh, pendirian pabrik di Indonesia untuk mendukung target produksi global 100 juta ban per tahun. Untuk investasi awal hingga 2014, perusahaan merogoh kocek investasi US$ 353 juta. Pengembangan tahap kedua perusahaan akan melihat perkembangan pasar.

Selain di Indonesia, Hankook memiliki lima pabrik tersebar di Korea (dua unit) dengan kapasitas masing-masing 22,4 juta ban per tahun. Di Cina memiliki dua pabrik dengan kapasitas masing-masing 21,1 juta dan 10 juta per tahun dan Satu pabrik di Hungaria dengan kapasitas produksi 12 juta per tahun.

Sedangkan dari pabrik di Cikarang, 70 persen hasil produksinya diekspor ke Asia Tenggara, Amerika dan Timur Tengah. Sisanya sebanyak 30 persen untuk memenuhi kebutuhan ban dalam negeri. Di pabrik ini, Hankook menggunakan karet alam 100 persen dari Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia, A. Aziz Pane, berharap investasi Hankook akan menggenjot pertumbuhan ban nasional hingga 10-15 persen dari tahun lalu. Hankook juga diperkirakan bisa mengekspor hingga 90 persen dari total produksinya.

Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal, Gita Wirjawan, memperkirakan, Korea akan masuk menjadi lima negara investor terbesar di Indonesia dalam lima tahun mendatang. Posisi lima inevstor terbesar adalah Singapura, Inggris, Amerika, Jepang dan Belanda.

Selain Hankook, kata Gita, perusahaan Korea yang sudah berinvestasi di Indonesia adalah Posco. Perusahaan baja ini bekerja sama dengan PT Krakatau Steel (Persero) di Cilegon, dengan investasi US$ 6 miliar. “Selain itu, ratusan perusahaan Korea Selatan datang ke kami menyatakan berminat berinvestasi di Indonesia.”

AGUNG SEDAYU

Berita terkait

Pekerja Ban Terancam Terkena PHK Massal, Industri Keluhkan Banjir Produk Impor dari Cina

1 Juli 2022

Pekerja Ban Terancam Terkena PHK Massal, Industri Keluhkan Banjir Produk Impor dari Cina

Ketua Umum APBI Aziz Pane menyebutkan industri ban nasional terancam terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK besar-besaran. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ban dan Pelek Buatan Indonesia Diminati di Mesir

16 Juli 2021

Ban dan Pelek Buatan Indonesia Diminati di Mesir

Ban dan pelek kendaraan buatan PT Bangun Sarana Alloys dan PT Prima Alloy Steel Universal, Tbk menguasai 38 persen dan 20 persen pasar di Mesir

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Tinggi Pukul Kinerja Ekspor Ban RI

15 Oktober 2017

Bea Masuk Tinggi Pukul Kinerja Ekspor Ban RI

Ekspor ban Indonesia masih terkendala bea masuk (import duty) yang tinggi di beberapa negara tujuan ekspor, seperti Turki, Mesir, India, dan Afrika.

Baca Selengkapnya

Risiko Meletus, Kenali Kapan Saatnya Ganti Ban Sepeda Motor

6 Oktober 2017

Risiko Meletus, Kenali Kapan Saatnya Ganti Ban Sepeda Motor

Kondisi ban sepeda motor yang tak layak bisa mengakibatkan kecelakaan, seperti pecah ban dan terjatuh saat jalan dalam keadaan licin.

Baca Selengkapnya

2 Cara Mengetahui Karet Ban Sepeda Motor Telah Kadaluarsa

6 Oktober 2017

2 Cara Mengetahui Karet Ban Sepeda Motor Telah Kadaluarsa

Sekalipun masih dalam keadaan baru atau belum digunakan, ban sepeda motor memiliki masa kadaluarsa sehingga disarankan untuk tidak lagi digunakan.

Baca Selengkapnya

Dampak Pengetatan Impor, Pengusaha Truk Kekurangan Pasokan Ban

28 Maret 2017

Dampak Pengetatan Impor, Pengusaha Truk Kekurangan Pasokan Ban

Pembatasan impor membuat truk logistik kekurangan pasokan ban.

Baca Selengkapnya

Gajah Tunggal Raup Laba Rp 533,57 Miliar pada Semester I  

12 Agustus 2016

Gajah Tunggal Raup Laba Rp 533,57 Miliar pada Semester I  

Laba yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 533,57 miliar, sedangkan periode tahun lalu perseroan mencatatkan rugi Rp351,27 miliar.

Baca Selengkapnya

Hankook Jadi Ban Resmi Toyota Tacoma  

14 Desember 2015

Hankook Jadi Ban Resmi Toyota Tacoma  

Toyota Tacoma sendiri merupakan truk pikap dengan penjualan terbaik di Amerika Utara.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Bersama Michelin Daur Ulang Ban Bekas

7 Mei 2015

Kemenperin Bersama Michelin Daur Ulang Ban Bekas

Kementerian Perindustrian menggandeng produsen ban asal
Perancis Michelin memanfaatkan ban bekas di Indonesia agar
dapat digunakan untuk pembangunan

Baca Selengkapnya

Gajah Tunggal Siap Produksi Ban untuk Mobil Hijau

14 Juni 2013

Gajah Tunggal Siap Produksi Ban untuk Mobil Hijau

Tahun ini Gajah Tunggal menguasai pasar hingga 26 persen untuk ban GT Radial.

Baca Selengkapnya