Ekspor Mebel ke Spanyol Turun Drastis

Reporter

Editor

Jumat, 20 Mei 2011 16:06 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Surakarta - Pengusaha mebel di Surakarta dan sekitarnya mengeluhkan turunnya ekspor ke negara-negara Uni Eropa, khususnya Spanyol. Selama ini Spanyol, selain Italia, menjadi salah satu tujuan ekspor utama untuk mebel.

Ketua Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) Surakarta, David Wijaya, mengatakan kondisi pasar di Eropa masih belum pulih total. “Sejak krisis Yunani sampai sekarang masih belum pulih. Otomatis banyak ekspor ke Eropa yang masih terhenti,” ujarnya kepada wartawan, Jumat, 20 Mei 2011.

Dari data yang dirilis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surakarta, pada April 2010 ekspor ke Spanyol sebanyak 42.134 kilogram dengan nilai US$ 154.350. Namun, pada periode yang sama yaitu April 2011, turun drastis menjadi 3 ribu kilogram dengan nilai hanya US$ 14.380.

Dia mengakui jika ekspor ke Spanyol saat ini turun jauh dari sebelumnya. Menurutnya, krisis Eropa yang belum sepenuhnya pulih mempengaruhi daya beli pembeli dari Spanyol dan negara Uni Eropa lainnya. Dia menduga banyak pembeli asal Spanyol yang giat mencari mebel-mebel yang harganya jauh lebih murah meskipun secara kualitas kalah dari mebel Indonesia. “Mereka menurunkan standar,” katanya.

Salah seorang eksportir mebel, Zakki Riyan Isnaeni, mengatakan minimnya minat pembeli dari Spanyol dan Uni Eropa terhadap produk mebel Indonesia baru dirasakan belakangan ini. Berbeda dengan pendapat David, dia menyebut turunnya permintaan disebabkan ada salah satu perusahaan ritel kelas dunia yang mengambil mebel dari Cina, lantas diobral di Spanyol.

“Jadi, bukan karena kualitas mebel Indonesia jelek. Namun, karena ada yang jual murah,” keluhnya. Jika sebelumnya dia mampu mengekspor empat kontainer senilai Rp 240 juta ke Spanyol, maka kini sudah terhenti sama sekali karena kalah harga.

Menurutnya, persaingan mebel di Spanyol sudah tidak sehat karena ada yang merusak pasaran harga. “Terus terang ini merugikan kami selaku eksportir mebel,” ujarnya. Dia meminta agar pemerintah memperhatikan persoalan ini agar pengusaha Indonesia bisa bersaing di pasaran global.

David sendiri berpendapat saat ini era perdagangan bebas. Oleh sebab itu, wajar jika ada pihak lain yang menjual barang dengan harga murah demi memenangkan pasar. “Itu wajar. Justru menjadi tantangan bagi kami,” tuturnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

5 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

6 hari lalu

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?

Baca Selengkapnya

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

9 hari lalu

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

12 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

23 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

26 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

27 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

10 Maret 2024

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

9 Maret 2024

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya