KNKT Keluarkan Rekomendasi Keselamatan untuk Merpati

Reporter

Editor

Selasa, 10 Mei 2011 18:39 WIB

Dirut Merpati Kapten Sardjono Jhony Tjitrokusumo (2kanan) memberikan keterangan pers soal pemberitaan media tentang penyebab kecelakaan pesawat Merpati MA 60 di Jakarta, (9/5). ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bakal mengeluarkan rekomendasi keselamatan terkait kecelakaan pesawat Xian MA-60 milik PT Merpati Nusantara Airlines di Teluk Kaimana, Papua Barat, Sabtu, 7 Mei 2011 lalu.

Ketua KNKT, Tatang Kurniadi mengatakan, pihaknya tidak dapat serta merta menyimpulkan apa penyebab kecelakaan. Perlu penelusuran khusus agar dapat mengetahuinya secara detail. “Rekomendasi keselamatan kami dapat berikan. Sekarang akan kami rapatkan,” kata nya di Jakarta, Selasa, 10 Mei 2011.

Kepala Bidang Penelitian Kecelakaan Pesawat Udara KNKT Masruri menyatakan, rekomendasi akan diberikan ke beberapa pihak diantaranya negara pendesain pesawat, negara pembuat pesawat, negara operator, operator itu sendiri, dan pabrik pembuatan mesin pesawat.

“Untuk komponen kecil tidak termasuk,” ujar Masruri. Rekomendasi akan diberikan kepada pabrik komponen kecil di pesawat itu, kata dia, jika memang ada permasalahan di sana. “Kalau masalah di landing gear, berarti dia dapat rekomendasi juga.”

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mendata saat ini 189 unit pesawat MA-60 buatan Xi'an Aircraft Industry Co Ltd. telah dioperasikan di sejumlah negara. “Data ini kami dapatkan dari Asia Pacific Marketing,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti Singoyuda.

Cina termasuk salah satu negara yang menggunakan pesawat tersebut. Ada sekitar 130 pesawat MA-60 yang dipakai oleh berbagai perusahaan penerbangan di Negeri Panda. “Keseluruhan pesawat itu beroperasi sebagai pesawat sipil,” kata Herry.

Selain Cina, beberapa negara juga memakai pesawat tersebut di antaranya Republik Kongo, Myanmar, Tajikistan, Zambia, Sri Lanka, Zimbabwe, Laos, Ghana, Ekuador, Bolivia, dan Filipina. “Termasuk Indonesia yang memesan 15 unit jenis pesawat itu,” tutur Herry.

Jika pesawat MA-60 tersebut digunakan untuk kepentingan lain seperti militer, kata Herry, berarti jumlah pesawat yang beredar kemungkinan lebih dari 189 unit. “Karena data yang kami miliki hanya untuk pesawat sipil saja,” kata dia.

Di Indonesia, perawatan pesawat tersebut nantinya akan dipusatkan di Merpati Maintenance Facility di Surabaya, Jawa Timur. Beberapa waktu lalu pesawat jenis yang sama dari Filipina sempat masuk hanggar untuk dilakukan perawatan di Surabaya.

Pesawat jenis MA-60 yang jatuh di perairan Kaimana, itu baru menjalani jam terbang 615 jam dan melakukan rotasi penerbangan sebanyak 764 kali. Pesawat itu belum pernah menjalani perawatan berkala skala besar, kecuali perawatan harian dan pemantauan 100 jam.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

15 hari lalu

KNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT

KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

46 hari lalu

Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

50 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

52 hari lalu

MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

55 hari lalu

10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu

Baca Selengkapnya

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

5 Februari 2024

Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

17 Januari 2024

Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.

Baca Selengkapnya

5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

16 Januari 2024

5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

Film Society of the Snow di Netflix mengangkat kisah nyata kecelakaan pesawat dan bertahan hidup sampai terpaksa menjadi kanibal

Baca Selengkapnya