Tangani Kredit Macet, Bankir Usulkan Pengadilan Cepat  

Reporter

Editor

Selasa, 10 Mei 2011 17:58 WIB

Sigit Pramono. TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional, Sigit Pramono, mengusulkan agar pemerintah membentuk pengadilan cepat untuk tangan persoalan kredit macet. Ia menilai penuntasan masalah kredit macet di Indonesia jika mendasarkan Undang-Undang perdata yang ada, prosesnya lama dan berbelit-belit.

“Kalau mau eksekusi kredit macet itu bisa sangat lama, berbelit-belit, dan mahal,” kata Sigit, hari ini.

Di negara lain, menurut Sigit, banyak yang sudah memberlakukan pengadilan cepat untuk kartu kredit tersebut. “Tiga bulan selesai. Tidak ada gugat menggugat lagi.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk., Arwin Rasyid. Ia mendorong pemerintah bersama dengan Bank Indonesia membentuk pengadilan cepat khusus menangani kredit macet. Sistem pengadilan itu ia sebut dengan nama Small Claim Court. “Kita harus coba terobosan itu,” katanya.

BI mencatat hingga Februari 2011 setidaknya terdapat 13,8 juta kartu kredit yang beredar di Indonesia. Tahun lalu tercatat 199 juta transaksi yang menggunakan kartu kredit dengan nilai nominal Rp 163 triliun. BI mencatat tingkat kredit macet tahun lalu mencapai angka 4,63 persen.

Arwin juga menyatakan bakal kesulitan menggantikan tenaga penagih utang alih daya yang selama ini digunakan perbankan. Pilihan itu tidak efisien dan butuh biaya yang tinggi.

Hal ini merujuk pada sanksi yang diberikan Bank Indonesia terhadap Citibank karena dua kasus yang membelitnya. Salah satu sanksi menyebutkan bank tidak boleh menggunakan tenaga penagih utang alih daya.

Dengan begitu, Arwin menyatakan ada kemungkinan bank akan menaikkan tingkat suku bunga pinjaman untuk mengkompensasi tingginya biaya dalam penagihan itu. “Padahal BI inginnya rendah,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk., Jahja Setiaatmadja. Jika penagih utang alih daya dilarang, bank akan menanggung biaya yang besar. “Inefisiensi bisa sampai 50 persen. Bahkan lebih,” katanya, Senin malam lalu.

ANANDA BADUDU

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

15 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

46 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

53 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya