PM Cina: Salak dan Manggis Populer di Cina

Reporter

Editor

Sabtu, 30 April 2011 23:55 WIB

Dagangan buah manggis di pinggir jalan raya Magelang-Yogyakarta di desa Blondo, Mungkid, Magelang, Jateng, Kamis (5/2). Manggis didatangkan dari wilayah Yogyakarta dan dijual Rp7.500 per kilogram. ANTARA/Anis Efizudin
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ternyata tak hanya produk-produk buatan Cina yang membajiri Indonesia. Beberapa produk dalam negeri khususnya buah-buahan asli Indonesia saat ini mulai banyak dikonsumsi masyarakat Cina atau biasa juga disebut Republik Rakyat Tiongkok.

"Buah-buahan seperti salak, manggis dan sebagainya jadi sangat popular di Tiongkok,"kata Perdana Menteri Cina Wen Jiabao dalam pidato acara "Dialog Strategis Indonesia-Cina" di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Sabtu 30 April 2011.

Di Indonesia, kata dia, buah-buahan asal Cina juga menambahkan pilihan di Indonesia. Hal ini menunjukkan satu sisi dimana investasi dua arah makin dinamis antar dua negara.

Jiabao melanjutkan, Cina dan Indonesia adalah negara tetangga yang bersahabat, dan mitra strategis sama rata dan menguntungkan. Usaha ekonomi dua negara khususnya kerjasama ekonomi dan perdagangan kedua belah pihak terus diperdalam.

"Beberapa tahun belakangan ini saling percaya dalam hal hubungan politik juga terus meningkat dan hubungan bilateral kedua negara makin memasuki tahapan baru dinamis dan produktif,"kata dia.

Tengok saja, pada tahun 2010 volume dagang mencapai US$ 42,75 miliar dollar, jauh melebihi tujuan awalnya sebesar US$ 30 miliar. "Sekarang Tiongkok/Cina jadi mitra dagang dan pasar ekspor kedua terbesar Indonesia,"ujarnya.

MUNAWWAROH

Berita terkait

Hari Ini Cina Terapkan Bea Antidumping untuk Baja Nirkarat RI

23 Juli 2019

Hari Ini Cina Terapkan Bea Antidumping untuk Baja Nirkarat RI

Tarif antidumping yang dikenakan Cina sebesar 18,1 - 103,1 persen.

Baca Selengkapnya

Perang Dagang, Indonesia Bisa Rebut Pasar Tekstil Cina di AS

16 Mei 2019

Perang Dagang, Indonesia Bisa Rebut Pasar Tekstil Cina di AS

Indonesia berpeluang mengambil pasar tekstil Cina di Amerika Serikat setelah perang dagang kedua negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ingatkan Dampak Buruk Perang Dagang Presiden Trump

6 Maret 2018

Sri Mulyani Ingatkan Dampak Buruk Perang Dagang Presiden Trump

Sri Mulyani mengomentari kebijakan AS yang akan memproteksi produk baja dengan menerapkan bea masuk.

Baca Selengkapnya

Devaluasi Yuan, Ini Strategi Menteri Perindustrian  

14 Agustus 2015

Devaluasi Yuan, Ini Strategi Menteri Perindustrian  

Menteri Perindustrian menilai devaluasi yuan membuat ekspor Cina makin deras masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Akhirnya, New iPad Bisa Masuk Cina

21 Juli 2012

Akhirnya, New iPad Bisa Masuk Cina

Mereka harus membayar nyaris Rp 600 miliar untuk menyelesaikan sengketa paten dengan sebuah perusahaan lokal Cina.

Baca Selengkapnya

Anggito: ACFTA Harus Dilihat Secara Multilateral  

2 Mei 2011

Anggito: ACFTA Harus Dilihat Secara Multilateral  

Secara bilateral memang defisit, tapi secara multilateral Indonesia surplus

Baca Selengkapnya

Pemerintah Minta Cina Turunkan Pajak Ekspor

29 April 2011

Pemerintah Minta Cina Turunkan Pajak Ekspor

Cina banyak mengambil bahan baku dari Indonesia kemudian produk olahannya dijual dengan bea ekspor tinggi.

Baca Selengkapnya

Banyak Produk Cina Masuk Lewat Malaysia

23 April 2011

Banyak Produk Cina Masuk Lewat Malaysia

Maraknya produk Cina di pasar domestik ternyata bukan hanya karena diimpor langsung dari Cina, melainkan juga banyak yang dimpor dari negara tetangga.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dinilai Salah Strategi Hadapi CAFTA

23 April 2011

Indonesia Dinilai Salah Strategi Hadapi CAFTA

Lemahnya Indonesia menghadapi banjir impor Cina pasca diberlakukannya pasar bebas Cina-ASEAN (CAFTA) setahun lalu dinilai karena adanya kesalahan strategi.

Baca Selengkapnya

Bahas CAFTA, Cina Undang Indonesia  

23 April 2011

Bahas CAFTA, Cina Undang Indonesia  

Pemerintah Indonesia dan Cina akan kembali bertemu untuk membahas soal keberimbangan neraca perdagangan antara kedua negara pada Juni nanti.

Baca Selengkapnya