Redesmon Munir, Overseas Marketing Manager PT Pertamina mengatakan, Pertamina kini gencar melakukan lobi kepada tiga negara tersebut. Salah satunya dengan mempromosikan keunggulan minyak pelumas yang dimiliki perusahaan pelat merah itu. "Kami memperkenalkan produk Pertamina yang bisa mengungguli perusahaan minyak besar seperti Cell," ujar Redesmon di Jakarta, Jumat, 29 April.
Ia mentargetkan ekspor untuk Cina bisa dimulai Juli, sedangkan Arab Saudi serta dan Bangladesh Mei mendatang. "Kami akan mengunjungi langsung ke tiga negara itu," ujarnya.
Bila lobi terhadap tiga negara itu sukses, Pertamina sudah mampu menjangkau 15 negara sejak mengekspor pelumas 2007. Negara yang sudah bisa dijangkau Pertamina diantaranya Australia, Pakistan, Dubai, Myanmar, Timur Leste, serta Nepal.
Masuknya ketiga negara sebagai tujuan ekspor, juga meningkatkan target pertamina menjadi 150 ribu kiloliter pada tahun ini. Tahun lalu, jumlah ekspor pelumas sekitar 100 ribu kiloliter. Hal itu juga diikuti dengan target laba pelumas ekspor sekitar 5 persen dari Rp 37,5 miliar tahun lalu.
Ia menambahkan Pertaminan melakukan ekspor tidak dengan membangun pabrik di negara importir, melainkan membeli merk perusahaan minyak mereka. Dari situlah, Pertamina menyiapkan bahan baku pelumas dari Indonesia untuk diproduksi di negara inportir.
Beratnya hambatan yang dialami dalam melobi ekspor pelumas. Misalnya, masih banyak negara yang belum mengetahui keunggulan produk Pertamina. Namun, Pertamina berupaya melakukan terobosan melalui promosi. "Seperti melakukan adaptasi bahasa dalam produk Pertamina," ucapnya.
TRI SUHARMAN