Pemerintah Turunkan Bea Masuk Barang Modal

Reporter

Editor

Selasa, 26 April 2011 15:34 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Keuangan melakukan penyesuaian tarif bea masuk terhadap jenis barang tertentu. Ada bea masuk yang dinaikkan dan ada pula yang diturunkan hingga 0 persen.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang PS Brodjonegoro menyebut penurunan hingga nol persen dilakukan terhadap barang baku dan barang modal jenis tertentu.

Ini untuk mengejar program pengembangan industri hilir yang menggunakan bahan baku dan bahan modal,” ujar Bambang Senin (26/4).

Menurut Bambang penurunan tarif bea masuk kelompok barang modal dan bahan baku untuk meningkatkan daya saing industri lokal. Selain itu pemerintah juga ingin melundungi produk jadi dalam negeri dari serangan produk jadi Cina. “Ini akan membantu industri hilir dan produk jadi kita,” ujar Bambang.

Penerapan tarif bea masuk ini dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.011/2011. PMK ini merupakan perubahan ketujuh atas peraturan menteri keuangan nomor 110/PMK.010/2006 tentang penetapan sistem klasifikasi barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang impor.

Untuk 182 pos tarif bahan baku dan bahan modal tarif bea masuk diturunkan dari 5 persen menjadi 0 persen. Untuk industri kimia pemerintah menghapuskan tarif bea masuk bahan baku plastik, bahan baku kosmetik, bahan baku obat dan bahan baku pestisida. Industri makanan yang mendapat penghapusan bea masuk adalah industri bahan baku margarine, dan minyak salad.

Industri mesin mendapat penghapusan pada 91 pos tarif untuk mesin pengolahan serat tekstil, mesin tenun, mesin rajut, mesin jahit, mesin cetak injeksi. Untuk industri elektornik 16 pos tarif dihapuskan dari bea masuk seperti mesin cuci dan mesin pengering untuk garmen. Selain itu juga dilakukan penghapusan bea masuk menjadi nol persen terhadap barang modal industri perakitan TV, kompresor untuk industri pendingin.

Industri perkapalan juga mendapat keringanan pemerintah. Sebanyak 13 pos tarif penunjang pemutihan seribu kapal untuk memenuhi azas cabotage.

Selain penghapusan pemerintah juga menaikan tarif bea masuk barang konsumsi dari 5 persen menjadi 10 persen. Menurut Bambang kebijakan ini untuk melindungi industri hilir yang menghasilkan produk sejenis dengan produk impor. Yang paling dikuatirkan kata Bambang adalah barang konsumsi dari Cina. “Banyak produk konsumsi Cina yang sama dengan produksi lokal,” katanya.

Pengaturan tarif bea masuk ini berlaku sejak 18 April hingga dibuat kebijakan baru. Kecuali terhadap 12 barang modal industri mesin, dan 13 barang modal industri maritim hanya berlaku hingga 31 Desember 2011.

Ira Guslina



Advertising
Advertising

Berita terkait

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

9 jam lalu

Ramai Peti Jenazah Kena Bea Masuk 30 Persen, Kemenkeu: Tak Ada Penetapan Pungutan

Kementerian Keuangan memastikan peti jenazah tidak termasuk dalam barang yang dikenakan bea masuk dan pajak dalam rangka impor

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

1 hari lalu

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

Pakar menyayangkan apabila Sri Mulyani harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah kalau maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

1 hari lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

3 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

3 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

4 hari lalu

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

4 hari lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

4 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Bermula dari Bisnis Ekspor Impor

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh pengacara bernama Andreas atas tuduhan tak lapor LHKPN secara benar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

5 hari lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

5 hari lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya