TEMPO Interaktif, Bogor - Pemerintah berencana mendorong perusahaan menerbitkan surat utang untuk membiayai proyek infrastrukturnya. "Seperti di India itu, perusahaan bisa meng-issue bond untuk infrastrukturnya," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat kerja di Istana Bogor, Selasa (19/4).
Dengan begitu, katanya, proyek infrastruktur yang umumnya memerlukan waktu menengah dan panjang bisa mendapat dana yang relatif murah. Adapun calon pembeli yang prospektif adalah dana pensiun dari berbagai negara, semisal dari benua Eropa, yang memang lazimnya memilih memutar dana dalam jangka menengah dan panjang.
Hatta yakin Indonesia sebentar lagi bakal masuk ke dalam investment grade alias diberi label layak investasi oleh lembaga pemeringkat, sehingga obligasi infrastruktur akan lebih lancar mengalir.
Dana asing masuk ke surat utang infrastruktur, katanya, juga akan memberi manfaat lebih bagi Indonesia. Sebab dana akan menetap dalam jangka panjang, bukannya jangka pendek seperti yang kini kerap terjadi.
"Kalau short term membuat panas situasinya, kita harus mengalirkan itu di jangka menengah dan panjang," ucapnya.
Namun, Hatta mengatakan rencana mendorong obligasi infrastruktur itu belum dikaji lebih dalam.