Sepatu Lokal Kalah Bersaing Dibanding Produk Cina

Reporter

Editor

Minggu, 10 April 2011 17:39 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kalangan pengusaha sepatu menyatakan industri dalam negeri sulit menyaingi produk impor, khususnya Cina. Harga jual sepatu impor di tingkat retail, yang lebih murah 20 persen dibanding sepatu lokal, dituding menjadi salah satu penyebabnya. Mahalnya harga sepatu lokal akibat 60 persen bahan bakunya harus diimpor, seperti kulit sintetis, karet, dan plastik.

Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Djimanto, menyatakan, untuk mengimbangi produk Cina, produsen lokal berusaha menekan pemakaian bahan baku impor. “Komposisi pasar sepatu lokal dan impor 50:50. Kami berharap bisa menaikkan komposisi pasar lokal menjadi 60:40,” kata Djimanto di Jakarta akhir pekan lalu.

Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Nuz Nuzulia Ishak mengatakan sulitnya produk sepatu lokal bersaing dengan produk Cina ditengarai karena pemberlakuan standar. Saat ini ada 59 Standar Nasional Indonesia yang berkaitan dengan sepatu. Namun baru tiga standar tentang keselamatan yang diwajibkan. “Sisanya diberlakukan sukarela,” kata Nuz.

Saat ini, menurut Nuz, baik sepatu produk lokal maupun impor, tak menggunakan SNI sebagai acuan produksi. Padahal produk sepatu lokal tak kalah jika dibandingkan dengan produk Cina. Malah kualitasnya lebih bagus sehingga banyak yang masuk pasar ekspor. Dengan pemberlakuan standar, diharapkan sepatu produk lokal bisa bersaing dengan produk impor dari Cina.

Meski terjepit harga bahan baku, nilai ekspor sepatu terus meningkat lantaran tingginya harga sepatu olahraga. Tahun lalu nilai ekspor US$ 2,1 miliar. Tahun ini nilai ekspor ditargetkan US$ 2,5 miliar. Tujuan ekspor sepatu olahraga ke Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Australia. “Harga sepatu ekspor bisa lima kali lipat ketimbang lokal. Kami jamin kualitasnya bagus,” ujar Djimanto.

Kementerian Perindustrian mengakui harga bahan baku sepatu dari kulit terhitung mahal. “Pasokan sedikit sedangkan permintaan banyak,” kata Direktur Industri Aneka, Direktorat Jenderal Basis Manufaktur Kementerian Perindustrian, Budi Irmawan. Ia menambahkan, kantornya sedang berkoordinasi dengan Badan Karantina Kementerian Pertanian tentang relaksasi impor bahan baku kulit.

Menurut Budi, Badan Karantina memang ketat dalam menyaring impor produk ternak dan turunannya agar tak menimbulkan efek negatif di kemudian hari. Selama ini pemerintah hanya mengizinkan impor kulit dari Australia dan Brasil, yang relatif bebas dari penyakit mulut dan kuku. Rencananya, keran pasokan kulit akan dibuka dari negara-negara Afrika dan Timur Tengah.

Budi menambahkan, Cina bisa mematok harga lebih murah ketimbang produk lokal. Sebab, mereka memiliki pasokan bahan baku kulit dari berbagai negara. “Mereka di antaranya mengambil dari Pakistan dan Timur Tengah,” kata dia. Namun, dengan relaksasi impor, harga sepatu produk lokal dapat bersaing dengan produk impor karena sumber bahan bakunya semakin banyak.

ROSALINA | NUR ROCHMI

Berita terkait

Ribuan Pekerja di Industri Sepatu Tangerang Kena PHK, Faktanya?

4 Februari 2023

Ribuan Pekerja di Industri Sepatu Tangerang Kena PHK, Faktanya?

Ribuan pekerja di industri sepatu Tangerang, Banten terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Selengkapnya

Diminta Zulkifli Hasan Bangun Pabrik di Lampung, Bos Nike: Masih Banyak Tantangan

14 September 2022

Diminta Zulkifli Hasan Bangun Pabrik di Lampung, Bos Nike: Masih Banyak Tantangan

Managing Director Nike Indonesia, Joseph Warren menanggapi permintaan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk membangun pabrik di Lampung.

Baca Selengkapnya

UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

14 November 2019

UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

Tak mampu bertahan karena UMK yang dinilai terlalu tinggi, 25 industri sepatu Banten merelokasi usahanya ke berbagai daerah di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Investor Taiwan Jajaki Bisnis Industri Alas Kaki di Indonesia

4 November 2019

Investor Taiwan Jajaki Bisnis Industri Alas Kaki di Indonesia

Kehadiran investor baru memungkinkan produsen alas kaki nasional untuk bersaing dengan Vietnam guna merebut pangsa global.

Baca Selengkapnya

Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

21 Juni 2019

Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

Sneaker merupakan salah satu jenis sepatu yang banyak diproduksi industri sepatu di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Wow, Produksi Industri Sepatu Nasional Sampai 1,4 Miliar Pasang

7 April 2019

Wow, Produksi Industri Sepatu Nasional Sampai 1,4 Miliar Pasang

Pada 2018, industri sepatu di Indonesia mencatat jumlah produksi hingga 1,41 miliar pasang.

Baca Selengkapnya

Meski Sedang Tren Sneakers, Pria Tetap Memerlukan Sepatu Kulit

21 Agustus 2017

Meski Sedang Tren Sneakers, Pria Tetap Memerlukan Sepatu Kulit

Co Founder Bro.do, Yukka Harlanda yakin bahwa sepatu kulit tetap akan digemari kaum pria, meskipun kini tengah tren sepatu jenis sneakers.

Baca Selengkapnya

Co-Founder Bro.do: Sepatu Made In Indonesia Bisa Nomor Satu

21 Agustus 2017

Co-Founder Bro.do: Sepatu Made In Indonesia Bisa Nomor Satu

Saban tahun, ratusan ribu pasang sepatu berbahan kulit dari
Cibaduyut, Bandung, itu laris dipesan konsumen.

Baca Selengkapnya

Pilah-Pilih Sepatu Luar Ruang Serbaguna

19 Juni 2017

Pilah-Pilih Sepatu Luar Ruang Serbaguna

Tak sedikit para pria yang menginginkan sepatu luar ruang yang lebih santai dan dapat digunakan untuk semuanya

Baca Selengkapnya

Sepatu Kets Apple Ini Dilelang Mulai Rp 195 Juta

8 Juni 2017

Sepatu Kets Apple Ini Dilelang Mulai Rp 195 Juta

Heritage Auctions mengatakan perkiraan angka terjualnya sepatu kets produksi Apple tersebut adalah 30.000 dolar AS atau sekitar Rp 450 juta.

Baca Selengkapnya