Menkeu: Fiskal Aman Meski Minyak US$ 100 Per Barel

Reporter

Editor

Sabtu, 19 Maret 2011 17:08 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan kenaikan harga minyak hingga US$ 100 per barel belum akan mengancam anggaran negara. Kondisi fiskal yang sehat memberi keleluasaan bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Ekonomi masih terjaga," ujar Agus saat diskusi bersama wartawan keuangan ekonomi makro di Putri Duyung, Ancol, Jakarta, Sabtu (19/3).

Penguatan nilai tukar rupiah menjadi faktor penentu ketahanan anggaran. Simulasi anggaran yang dilakukan Kementerian Keuangan mengisyaratkan setiap penguatan nilai tukar sebesar Rp 100 per US$ 1 akan menghemat duit negara hingga Rp 1,7 triliun.

Hingga Maret ini nilai tukar sudah menguat hingga Rp 400 dari asumsi APBN sebesar Rp 9.200 per dolar. "Jika penguatan terus bertahan maka anggaran bisa hemat sebesar Rp 6,8 triliun," tambahnya.

Penguatan nilai tukar mengkompensasi defisit akibat melesetnya harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 80 dan penurunan realisasi lifting minyak bumi pada APBN sebesar 970 ribu barel per hari.

Adapun sensitivitas anggaran untuk masing-masing komponen adalah defisit Rp 800 miliar untuk setiap kenaikan USS 1 per barel ICP dan defisit Rp 900 miliar untuk penurunan target lifting minyak tiap 5 ribu barel per hari.

Simulasi Kementerian Keuangan mengandaikan realisasi lifting 950 ribu per hari dan kenaikan ICP hingga US$ 86 per barel menghasilkan defisit sebesar Rp 8,4 triliun.

Simulasi terhadap komponen ICP, nilai tukar, dan lifting minyak masih menghasilkan defisit anggaran hingga 1,86 persen dari APBN. "Defisit tak akan lebih dari 2 persen, anggaran masih aman."

ANTON WILLIAM

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

5 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

10 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

11 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

12 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

16 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

17 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

18 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

18 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya