"Indonesia Bisa Tutupi Defisit Kebutuhan Energi Jepang"  

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 14:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Muhamad Chatib Basri menyatakan kebutuhan sumber energi Jepang paska terjadinya musibah gempa tsunami bakal cukup tinggi. Indonesia diharapkan bisa mengambil peluang tersebut.

"Setidaknya ada sektor di Indonesia yang bisa dimanfaatkan,"ujarnya, hari ini.

Menurut dia, pemenuhan kebutuhan sumber energi untuk pemulihan ekonomi Jepang bakal cukup tinggi. Hal tersebut menyusul meledaknya sumber energi nuklir mereka beberapa waktu lalu. Hal ini turut memperburuk kondisi cadangan energi Jepang.

Dengan kondisi seperti itu, tidak mengherankan banyak perusahaan raksasa Jepang memilih menurunkan produksinya bahkan hingga menghentikan produksinya untuk sementara waktu. "Mereka sangat membutuhkan sekali energi penggeraknya,"ujarnya.

Akibatnya, dalam beberapa hari terakhir, kondisi tersebut ikut berimbas pada kinerja perusahaan mereka di luar negeri. Di bursa Wall Street, saham perusahaan-perusahaan itu jatuh.

Ia memprediksi kondisi ini bakal memerlukan sumber energi yang cukup besar di luar sumber tenaga nuklir, untuk pemulihan kondisi perekonomian negara Sakura tersebut. Nah Indonesia dengan cadangan sumber energi yang cukup melimpah khususnya batu bara dan minyak bumi diharapkan mampu menangkap peluang tersebut

Sehingga ke depan, Indonesia bisa dijadikan mitra utama dalam penyediaan kebutuhan sumber energi Jepang. "Kalau sumber nuklirnya rusak jelas permintaan sumber energi lainnya akan tinggi," ujar Chatib.

JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

29 September 2017

Indonesia Tawarkan Peluang Investasi Kawasan Industri ke Jepang

Indonesia membuka peluang kerja sama kawasan industri dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

24 Januari 2013

Defisit Jepang pada 2012 Cetak Rekor

Pemerintah Bank Sentral Jepang sepakat tambah dana stimulus untuk memulihkan perekonomian.

Baca Selengkapnya

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

5 Desember 2012

Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang

Masalah keuangan menjadi salah satu alasan pria Jepang melajang.

Baca Selengkapnya

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

2 Desember 2012

Terowongan Ambruk, Sedikitnya Lima Orang Tewas  

Terowongan Sasago, dengan panjang 4 kilometer, berada di Jalan Raya Chou di Otsuki, sekitar 80 kilometer di sebelah barat Tokyo.

Baca Selengkapnya

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

22 Mei 2012

Tokyo Skytree, Menara Tertinggi di Dunia  

Memiliki tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan Menara Eiffel.

Baca Selengkapnya

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

29 Maret 2012

Membunuh, Tiga Warga Jepang Dihukum Gantung

Cina paling banyak menjatuhkan hukuman gantung.

Baca Selengkapnya

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

18 Februari 2012

Operasi Bypass Kaisar Akihito Lancar  

Operasi jantung bypass Kaisar Akihito berjalan sukses.

Baca Selengkapnya

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

18 Februari 2012

Jantung Memburuk, Kaisar Akihito Dioperasi Bypass  

Kaisar Jepang Akihito menjalani operasi jantung di rumah sakit Universitas Tokyo.

Baca Selengkapnya

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

8 Desember 2011

Renovasi Pembangkit Nuklir, Jepang Bail Out Tepco

Bailout ini mengakhiri predikat Tepco sebagai perusahaan
independen.

Baca Selengkapnya

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

7 Desember 2011

Pusuke, Anjing Tertua di Dunia Mati  

Anjing tertua sebelumnya berasal dari Australia, mati pada 1939.

Baca Selengkapnya