Industri Kecil Kesulitan Tembus Pasar Amerika  

Reporter

Editor

Senin, 17 Januari 2011 20:51 WIB

Ikan asin. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO Interaktif, Jakarta - Industri Kecil dan Menengah yang bergerak di sektor makanan dan minuman bakal kesulitan melakukan ekspor ke Amerika Serikat.

Pasalnya, Amerika menerapkan aturan baru agar
setiap produk makanan minuman punya sertifikat seperti standar HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point).

"Industri besar pasti punya HACCP. Tapi, kalau industri kecil yang
biasa ekspor gabungan, tidak punya sertifikat," kata kata Ketua Umum
Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi
Lukman pada diskusi Outlook Industri Makanan dan Minuman di Jakarta,
Senin (17/1).

Padahal, kata Adhi, saat ini banyak industri kecil yang mengekspor
produknya ke Amerika Serikat. "Industri kecil kita juga mengekspor
kerupuk dan ikan asin ke Amerika Serikat. Pabriknya tidak punya
HACCP," ujarnya.

Selain itu, lanjut Adhi, industri besar juga tak luput dari dampak
negatif penerapan aturan baru di Amerika Serikat itu. Sebab, untuk
memperoleh standar dan uji laboratorium tentu akan menambah biaya
produksi.

Lebih lanjut Adhi mengatakan, kebijakan standar kesehatan dan impor
pangan yang diterapkan di negara seperti Amerika akan mempengaruhi
kinerja ekspor.

Apalagi, jika semua industri kecil tidak bisa lagi mengekspor dengan
alasan standar. "Padahal, 94 persen industri makanan dan minuman
adalah industri kecil dan menengah," kata dia.

Pada Januari-Agustus 2010, ekspor produk makanan minuman sekitar US$
1,52 miliar. Ekspor ke Amerika sendiri mencapai 17,92 persen dari
keseluruhan nilai ekspor. Namun, Adhi mengaku belum mempunyai
hitung-hitungan penurunan kinerja ekspor dengan berlakunya
aturan-aturan tersebut.

Untuk mempertahankan kinerja ekspor itu, Adhi meminta pemerintah
membantu meningkatkan daya saing.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

8 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

12 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

15 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

15 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

15 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

16 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

6 Maret 2024

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya