Investor Jepang Khawatirkan Serbuan Produk Cina di Indonesia

Reporter

Editor

Rabu, 23 Juli 2003 11:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Puluhan investor Jepang yang menemui Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjorojakti di kantornya, Kamis (13/2), mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ancaman serbuan produk Cina di Indonesia. Delegasi investor Federasi Ekonomi Kansai Kankeiren itu bahkan menyebut Cina sebagai lawan yang harus dihadapi bersama. Tapi Menko menyatakan bahwa bukan masanya menganggap satu kelompok sebagai lawan. Kita akan bekerjasama dengan semua pihak dalam hal ekonomi, kata Palgunadi, salah satu wakil Indonesia yang menemui delegasi itu. Palgunadi sendiri hadir sebagai anggota Dewan Penasehat Bisnis APEC yang ditunjuk presiden. Dalam pembicaraan dengan para pejabat dari berbagai instansi itu delegasi Jepang juga menanyakan dua hal. Pertama tentang pendapat pemerintah Indonesia terhadap kerangka kerjasama negara-negara anggota Asean dengan Cina dan antara Asean dengan Jepang. Kedua, mereka ingin tahu sikap kita terhadap pertumbuhan ekonomi yang terhitung cepat di wilayah Cina. Dua pertanyaan yang semakin kental menunjukkan kekhawatiran para pengusaha dari negara investor terbesar di Indonesia itu. Menanggapi hal itu, Palgunadi sempat menyampaikan pendapatnya pada para pengusaha itu. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para investor Jepang, terutama para pamain lama, agar tidak kehilangan pasar mereka di Indonesia. Hal terpenting adalah membangun semakin banyak industri pendukung, terutama yang memproduksi komponen, di sini. Dan untuk itu mereka harus membuat mitra usaha mereka di Indonesia semakin maju dengan memberikan peluang transfer teknologi yang dibutuhkan. Ekspansi usaha dan pembangunan mitra lokal adalah kunci bersaing dengan Cina. Apalagi dengan berlakunya era pasar bebas Asean (AFTA), biaya tarif menjadi jauh lebih murah. Dengan begitu ongkos produksi bisa ditekan, dan mereka akan bisa mengimbangi produk lebih murah yang didatangkan dari Cina, kata Palgunadi yang mantan eksekutif Astra Internasional itu. Para investor dari wilayah paling makmur di Jepang itu juga mengharapkan adanya insentif investasi kepada pemerintah. Hampir semua pengusaha Jepang yang datang adalah para investor yang telah puluhan tahun menanamkan modalnya di Indonesia dalam berbagai bidang industri. Kebanyakan adalah manufaktur dan elektronika. Delegasi yang dipimpin Wakil Dewan Direktur Matsushita Electric Indonesia, Masayaki Matsushita, itu minta agar insentif bagi para investor lama itu tidak berbeda dengan para pemain baru yang sedang dijaring pemerintah. Menanggapi hal itu, Dorodjatun, yang saat itu didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, tidak menjanjikan insentif tertentu dalam bentuk lebih kongkrit. Tidak ada kesepakatan dan pembicaraan mengenai detail seperti itu. Soal keringanan pajak juga tidak dibicarakan, kata Staf Ahli Menko Perekonomian Mahendra Siregar yang ditugaskan memberikan keterangan usai pertemuan. Tetapi Menko merespon permintaan untuk memberikan pelayanan satu atap (one roof service untuk bisa diberikan tidak hanya kepada para investor baru, tetapi juga untuk mereka yang sudah terbukti setia berinvestasi di Tanah Air. Menanggapi isu free trade area yang ditawarkan pemerintah Jepang, Cina, dan India selama sepuluh tahun pada Indonesia, Dorojdatun mengatakan hal itu sebagai konsep yang terlalu luas dan abstrak. Ia membandingkannya dengan tawaran yang lebih riil dari Australia dan Selandia Baru melalui skema peningkatan volume perdagangan. Dan untuk program itu pemerintah menawarkan dua sektor usaha yang bisa dijadikan bulding block. Pertama industri-industri berbasis sumberdaya alam seperti penambangan mineral, gas, batubara, perikanan laut, dan lain-lain. Dan kedua adalah industri berteknologi rendah yang tak lagi diminati di negara-negara maju. Matsushita sendiri mengatakan pihaknya masih sangat tertarik berinvestasi di Indonesia dalam jangka panjang. Selain pasar yang besar, mereka juga tidak akan pergi begitu saja karena telah membangun usaha di sini selama puluhan tahun. Menanggapi soal perginya Sony dari Indonesia, Matsushita mengatakan, Tiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri. Tapi masih lebih banyak yang tertarik menanam modal di sini, katanya sambil menyebut beberapa harapannya kepada pemerintah Indonesia. Y. Tomi Aryanto --- TNR

Berita terkait

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

23 menit lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

28 menit lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

30 menit lalu

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Pembaharuan data BNPB untuk orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo atau banjir lahar ini total sebanyak 14 orang.

Baca Selengkapnya

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

34 menit lalu

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

Bayer Leverkusen menutup Liga Jerman musim 2023/2024 sebagai juara yang tak terkalahkan.

Baca Selengkapnya

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

40 menit lalu

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

Duet Khofifah-Emil mendapat tiga rekomendasi dari partai untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

45 menit lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Bojan Hodak: Bobotoh Berperan Penting Bantu Persib Bandung lolos ke Final Championship Series Liga 1

45 menit lalu

Bojan Hodak: Bobotoh Berperan Penting Bantu Persib Bandung lolos ke Final Championship Series Liga 1

Bojan Hodak mengatakan kehadiran suporter berperan penting dalam kemenangan Persib Bandung atas Bali United pada leg kedua semifinal Liga 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

47 menit lalu

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

Cerita guru di Natuna mengikuti program Guru Penggerak.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi yang Berpasangan dengan Asia Muhammad Juarai Turnamen Paris Open Trophee

1 jam lalu

Aldila Sutjiadi yang Berpasangan dengan Asia Muhammad Juarai Turnamen Paris Open Trophee

Aldila Sutjiadi bersama pasangannya dari Amerika Serikat, Asia Muhammad, menjadi juara dalam turnamen WTA 125 Paris Open Trophee Claris.

Baca Selengkapnya

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

1 jam lalu

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Menurut Guinness Book of World Records, Kami Rita telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak pendakian pertamanya pada 1994.

Baca Selengkapnya