Badan POM Intensifkan Pengawasan Makanan Dalam Parsel

Reporter

Editor

Jumat, 14 November 2003 08:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan POM Intensifkan Pengawasan Makanan Dalam Parsel

Badan Pengawas Obat dan Makanan semakin mengintensifkan pengawasan terhadap produk makanan yang dikemas dalam parsel hari raya.

Hal ini didorong karena semakin banyaknya pedagang parsel yang ditemukan memasukkan makanan kemasan yang sudah hampir kadaluarsa dalam paketnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan POM Sampurno usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis (13/11).

Sebenarnya, menurut Sampurno, pengawasan ini rutin mereka lakukan, tidak hanya pada hari-hari menjelang Lebaran. “Hanya, menjelang Lebaran frekuensi dan lokasinya diperluas,” kata Sampurno sambil menyeka mulutnya dengan sapu tangan biru. Pihaknya mengakui ada kecenderungan pelaku-pelaku bisnis parsel memasukkan makanan yang tanggal kadaluarsanya sudah dekat.

Temuan ini seiring dengan penelitian Badan POM di beberapa tempat, dimana penjual parsel cenderung membeli barang yang lebih murah untuk mengisi parselnya. “Biasanya yang kadaluarsanya kurang satu bulan lagi,” kata Sampurno. Hanya saja, lamanya penyimpanan, distribusi parsel hingga ke tangan penerima yang belum tentu langsung dikonsumsi, membuat produk makanan itu sudah kadalursa ketika hendak dikonsumsi.

Sampurno melihat cara-cara tersebut memiliki motivasi komersial yang tinggi. Karena, sudah menjadi rahasia umum, makanan yang sudah hampir kadaluarsa jauh lebih murah harganya. “Mungkin bisa dibeli dengan harga 50 persen dari harga normal,” kata Sampurno yang mengenakan jas biru ini.

Advertising
Advertising

Untuk itu, Badan POM terus melakukan pengawasan yang dilakukan secara acak kepada seluruh pedagang parsel, meliputi seluruh Indonesia. Hanya saja, menurut Sampurno, akan lebih mudah bila masyarakat terlibat. “Tidak sulit kok. Cukup lihat data kedaluwarsanya,” katanya. Biasanya, tertulis tanggal kadaluarsa atau kata-kata “Baik digunakan sebelum tanggal...”.

Selama ini bagi para pedagang yang nakal, barang-barangnya dimusnahkan oleh Badan POM. “Bahkan ada beberapa yang kami ajukan ke pengadilan,” kata Sampurno. Sayangnya, menurut dia, pengadilan mengkategorikan kasus ini sebagai kasus tindak pidana ringan. “Istilahnya tipiring, gitu. Paling dihukum percobaan dua minggu atau denda Rp 100 ribu,” ujarnya.

Ringannya hukuman, membuat Sampurno meminta masyarakat yang bertindak dengan tidak mengkonsumsi produk semacam itu. “Kuncinya di konsumen sendiri,” kata dia. Permasalahan produk makanan dalam parsel yang selalu berulang menjelang hari Raya, menurut Sampurno, berkait dengan aspek yang amat luas. “Ada masalah konsumen dan tanggung jawab dari penjual produk,” kata dia.

Menjual kepada publik menuntut penjualnya memiliki tanggung jawab yang lebih luas dari pada sekedar dikonsumsi sendiri. “Ini menyangkut kesehatan dan keselamatan konsumen,” kata dia.

Anastasya Andriarti/TNR

Berita terkait

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

23 menit lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

28 menit lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

30 menit lalu

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Pembaharuan data BNPB untuk orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo atau banjir lahar ini total sebanyak 14 orang.

Baca Selengkapnya

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

34 menit lalu

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

Bayer Leverkusen menutup Liga Jerman musim 2023/2024 sebagai juara yang tak terkalahkan.

Baca Selengkapnya

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

40 menit lalu

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

Duet Khofifah-Emil mendapat tiga rekomendasi dari partai untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

44 menit lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Bojan Hodak: Bobotoh Berperan Penting Bantu Persib Bandung lolos ke Final Championship Series Liga 1

45 menit lalu

Bojan Hodak: Bobotoh Berperan Penting Bantu Persib Bandung lolos ke Final Championship Series Liga 1

Bojan Hodak mengatakan kehadiran suporter berperan penting dalam kemenangan Persib Bandung atas Bali United pada leg kedua semifinal Liga 1.

Baca Selengkapnya

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

47 menit lalu

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

Cerita guru di Natuna mengikuti program Guru Penggerak.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi yang Berpasangan dengan Asia Muhammad Juarai Turnamen Paris Open Trophee

1 jam lalu

Aldila Sutjiadi yang Berpasangan dengan Asia Muhammad Juarai Turnamen Paris Open Trophee

Aldila Sutjiadi bersama pasangannya dari Amerika Serikat, Asia Muhammad, menjadi juara dalam turnamen WTA 125 Paris Open Trophee Claris.

Baca Selengkapnya

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

1 jam lalu

Kenalan dengan Kami Rita, Pendaki yang Pecahkan Rekor Capai Gunung Everest 29 Kali

Menurut Guinness Book of World Records, Kami Rita telah mendaki Everest hampir setiap tahun sejak pendakian pertamanya pada 1994.

Baca Selengkapnya