TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia menemukan uang palsu sebanyak 91.361 lembar senilai 3,64 miliar selama periode Januari-November 2001. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Maulana Ibrahim, Senin (11/2), mengatakan penemuan ini berarti rata-rata setiap sejuta lembar uang asli, terdapat 39 lembar uang palsu. Dalam penemuan tersebut, menurut Maulana, 67,13 persen atau 91.361 lembar adalah pecahan Rp 50 ribu, diikuti oleh pecahan Rp 20.000 ssebanyak 23.398 lembar. Penemuan uang palsu selama 2001 ini turun 71,56 persen dibandingkan periode sama tahun 2000, yaitu 321.259 persen. Saat ini, per 6 Februari 2002, Bank Indonesia mengedarkan uang kartal senilai Rp 82,5 triliun. Jumlah ini turun 5,2 persen dibandingkan pada akhir Desember 2001, yaitu sebesar Rp 91,8 triliun. “Penurunan uang yang diedarkan itu, dikarenakan adanya arus balik pada Bank Indonesia dari sistem perbankan dan masyarakat berkenaan telah berakhirnya hari besar keagamaan dan Tahun Baru,” kata dia. Maulana mengatakan rasio uang palsu di Indonesia relatif kecil dibandingkan negara lain. Di Kanada, setiap sejuta lembar uang beredar terdapat 110 lembar uang palsu. Di Amerika Serikat, rasionya adalah 75 setiap sejuta lembar. Yang lebih rendah, di Jerman setiap terdapat delapan lembar uang palsu dari setiap sejuta lembar uang. (Dicky Subhan-Tempo News Room)