Ekspor Sektor Industri Tumbuh 34 Persen

Reporter

Editor

Sabtu, 30 Oktober 2010 15:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pertumbuhan ekspor sektor industri menunjukkan perbaikan dibanding tahun lalu. Nilai ekspor industri juga terus mengalami peningkatan. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Aryanto Sagala mengatakan ekspor sektor industri mulai menggeliat yang ditandai dengan nilai ekspor yang mulai membaik.

Menurut Aryanto, sampai Agustus 2010 pertumbuhan ekspor sektor industri tercatat 34,1 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan nilai ekspor sektor industri tercatat US$ 52,31 miliar atau sekitar Rp 484 triliun. "Pendorong utamanya karena kondisi ekonomi di negara tujuan ekspor semakin membaik," katanya ketika dihubungi, Sabtu (30/10).

Peranan ekspor sektor industri terhadap total ekspor juga mengalami peningkatan. Pada semester pertama lalu ekspor sektor industri mencapai 61,26 persen dibanding total ekspor, lalu sampai Agustus presentase ini meningkat menjadi 62,16 persen.

Pada saat yang sama pertumbuhan industri juga tercatat melebihi target yang ditetapkan. Pemerintah menargetkan pertumbuhan industri 4,65 persen tetapi pada kenyatannya industri tumbuh sampai 4,91 persen.

Meski begitu Aryanto mengaku tetap sulit memacu pertumbuhan melewati angka lima. "Lima itu susah karena ini besar sekali. Pertumbuhan ekonomi saja cuma 6,3 persen," katanya. Meskipun target itu mungkin saja tercapai apabila fasilitas infrastruktur lebih baik.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Djimanto mengatakan pertumbuhan ekspor industri sampai Agustus memang cukup tinggi, namun ia menyarankan agar pemerintah jangan keburu senang dulu. "Ini titik balik dari kondisi tahun lalu sehingga harus dipelajari kenaikan itu pada komoditas yang mana?" katanya ketika dihubungi.

Pertumbuhan ekspor yang cukup tinggi bisa dianggap baik apabila produk yang diekspor mengandung konten lokal yang juga tinggi. Jika produk yang diekspor masih mengandung konten impor yang tinggi, maka sebenarnya nilai impor juga masih tinggi. Djimanto menambahkan meskipun pertumbuhan cukup tinggi, sumbangan sektor industri terhadap pendapatan domestik bruto sangat rendah.

KARTIKA CHANDRA

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

1 hari lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

14 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

16 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

16 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

16 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

16 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

17 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

6 Maret 2024

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya