Brasil Tuding Indonesia Tidak Kooperatif Selidiki Dumping

Reporter

Editor

Kamis, 23 September 2010 13:43 WIB

Toples-toples di ruang pamer Kedaung Jalan LLRE Martadinata, Bandung, Minggu (30/8). Setiap Ramadhan penjualan toples meningkat dengan harga mulai Rp. 3.000/buah s/d Rp. 300.000/set. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Jakarta -Indonesia dianggap tidak kooperatif dalam penyelidikan kasus tuduhan dumping barang pecah belah (glassware household) oleh Brasil. "Kita dianggap tidak kooperatif, karena tidak mengembalikan kuisioner," kara Direktur {engamanan Perdagangan, Kementerian Perdagangan, Ernawati di kantornya, Kamis (23/9).

Menurut Erna, hal itu dilakukan karena pemerintah maupun perusahaan yang dituduh tidak mengetahui awal mula inisiasi dumping kepada Indonesia. "Pengiriman kuisioner juga kami tidak tahu," ujarnya.

Sebelumnya, informasi adanya rencana petisi dumping barang pecah belah sebenarnya sudah diterima sejak Oktober tahun lalu. Perusahaan yang dituduh dumping adalah Kedaung Grup dan First National Glassware (Firna).

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, ekspor barang pecah belah untuk rumah tangga ke Brasil memang meningkat beberapa tahun terakhir. Pada 2008, ekspor barang pecah belah untuk kebutuhan rumah tangga sebesar US$ 562 ribu. Pada 2009, nilainya sudah meningkat menjadi US$ 690 ribu. Pada Januari-Juni 2010, ekspor barang pecah belah ke Brasil sudah mencapai US$ 312 ribu. Nilai tersebut lebih tinggi 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009.

Informasi mengenai rencana petisi dumping didapat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brasil. . Setelah itu Brasil tidak memberikan informasi lanjutan sehingga pemerintah Indonesia mengira Brazil tidak jadi melakukan inisiasi.

Sebetulnya, lanjut Erna, pemerintah sudah menerima dokumen esential fact dari Brasil. Dokumen tersebut dalam bahasa Portugis. Namun, dokumen baru diterima pada 20 September. Padahal, tanggapan dari dokumen tersebut harus dikembalikan pada 24 September. "Dilihat dari segi waktu sangat singkat. Padahal kami harus menterjemahkannya dulu ke dalam Bahasa Inggris, baru kemudian dipelajari," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah telah mengirimkan surat keberatan kepada otoritas antidumping Brasil (Diretora do Departamento de Defesa Comercial/Decom). Namun Decom belum memberikan jawaban. "Samentara menunggu jawaban itu, sekarang pemerintah dan pengusaha belum bisa melakukan apa-apa. Mereka tetap menganggap kita tidak kooperatif," kata erna.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

21 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

6 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

13 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya