BI: Bank Bisa Kalah Bersaing Kalau Naikin Bunga

Reporter

Editor

Selasa, 14 September 2010 14:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Bank Indonesia menyarankan bank berfikir ulang menaikkan suku bunga kredit perbankannya. Sebab, ada pertimbangan persaingan antara bank dan hitungan margin bunga bersih (nett interest margin) yang dinilai masih cukup tinggi.

"Jadi ada persaingan. (Persaingan) Ini lebih ketat. Sehingga beberapa bank akan mengalami kalah saing kalau dia menaikkan suku bunga kredit," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah seusai acara silaturahmi di Gedung Syafrudin Prawiranegara di Kompleks Bank Indonesia, Selasa (14/9).

Meski demikian, Halim menyatakan, BI telah mensinyalir kenaikan suku bunga kredit perbankan ini sejak awal. Bahkan, imbasnya terhadap kenaikan suku bunga dana juga telah disinggung. Suku bunga dana beberapa bank diperkirakan juga akan naik. Namun itu juga tergantung keputusan bank tersebut.

Halim melanjutkan, dengan kebijakan Giro Wajib Minimum Primer dan GWM Loan to Deposite Ratio kemarin, ia mengakui, ada beberapa bank yang biaya dananya mungkin akan naik, tapi ada juga yang tidak perlu naik. "Bagi bank yang nanti akan menaikkan suku bunga kredit, itu artinya biaya dana yang ia tanggung dia geser ke konsumen, berarti dia menjaga marginnya supaya tidak turun," kata Halim.

Sebelumnya, sejumlah bank bernacang-ancang menaikkan suku bunga kredit akibat kebijakan bank sentral mewajibkan tambahan setoran giro wajib minimum. Bank memperlebar marjin keuntungan karena membuat cost of fund mereka meningkat.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya